Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi Dorong Kinerja Penjualan Eceran di Bali

Peningkatan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Desember 2023 didorong pertumbuhan ekonomi yang mengalami tren positif.

15 Januari 2024, 06:52 WIB

Denpasar – Seiring membaiknya kondisi perekonomian Bali yang terus tumbuh positif mendorong
peningkatan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Desember 2023.

Kinerja penjualan eceran di Bali pada Desember 2023 diprakirakan meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

Peningkatan itu sebagaimana tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada Desember 2023 yang diprakirakan sebesar 108,5.

Batik Air Ramaikan Penerbangan Denpasar-Makasar,  Trafik Tersibuk Setelah Rute Jakarta dan Surabaya

“Atau secara bulanan meningkat 1,9% (mtm) dibandingkan dengan periode November 2023 yang tercatat sebesar 106,4,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Erwin Soeriadimadja dalam keterangan tertulisnya Minggu 14 Januari 2024.

Erwin Soeriadimadja menyampaikan tren peningkatan kinerja penjualan eceran di Bali terus berlanjut dalam 10 (sepuluh) bulan terakhir.

Lebih lanjut, disampaikan Erwin Kenaikan ini sejalan membaiknya kondisi perekonomian Bali yang terus tumbuh positif.

Pemuda Muhammadiyah Bali Ingatkan Arya Wedakarna Jaga Ucapan dan Keharmonisan Umat

Adany peningkatan penjualan eceran pada bulan laporan juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan karena perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru.

Lebih lanjut, hal ini juga didukung oleh tetap terjaganya optimisme konsumen yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan Desember 2023 tercatat sebesar 141,1.

Dijelaskan Erwin Soeriadimadja Tren positif kondisi perekonomian di Bali juga sejalan dengan membaiknya perekonomian nasional.

Bertemu Pj Gubernur Mahendra Jaya, GIPI Sampaikan Optimisme Pariwisata Bali di 2024

Erwin menambahkan peningkatan kinerja penjualan ritel di Bali didorong oleh kenaikan pada seluruh kelompok barang terutama pada kelompok barang bahan bakar kendaraan bermotor 5,9% (mtm).

Kemudian, kelompok barang peralatan informasi dan komunikasi 5,1% (mtm), kelompok barang makanan, minuman & tembakau 3,1% (mtm), serta kelompok barang lainnya 2,8% (mtm). ***


Artikel Lainnya

Terkini