Peserta Sertifikasi Pemagangan 2019 angkatan pertama berfoto bersama dengan Kadisnakertrans Tabanan, undnagan dan Asesor usai pembukaan di TUK P2MKP Karya Lestari, Tabanan, Selasa (14/5/2019) |
TABANAN – Tempat Uji Kompetensi (TUK) Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan (P2MKP) Karya Lestari di Kabupaten Tabanan, Bali kembali mendapat kepercayaan dari Lembaga Sertifikasi Profesi Kelautan dan Perikanan (LSP-KP) untuk melaksanakan Sertifikasi Kompetensi Pemagangan 2019 hasil kerjasama LSP-KP dengan Ditjen Bina Latas Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Tabanan I Putu Santika saat membuka kegiatan Sertifikasi Kompetensi Pemagangan 2019 di TUK Karya Lestari, Selasa (14/5/2019), memberikan apresiasi dan dukungannya kepada TUK P2MKP Karya Lestari melaksanakan Sertifikasi Kompetensi Pemagangang ini.
Hal itu diungkapkan Kadisnakertrans Tabanan Putu Santika karena tenaga kerja di Kabupaten Tabanan banyak yang belum memiliki sertifikat kompetensi sehingga ke depan harus memiliki sertifikat agar bisa bersaing di era global khususnya dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Terkait hal itu, Kadisnaker berjanji akan melakukan pendataan terhadap tenaga kerja yang perlu melakukan uji kompetensi sertifikasi.
“Akan kami data berapa orang yang perlu dilakukan uji kompetensi,” katanya sambil menyebutkan di Disnakertrans Tabanan tahun ini ada 55 paket pelatihan, termasuk di antaranya pelatihan pengolahan ikan.
Sebelumnya, Ketua TUK P2MKP Karya Lestari Ni Made Putriningsih Wirna dalam laporannya mengemukakan, tujuan sertifikasi ini adalah untuk memperkuat daya saing calon/tenaga kertja sektor Kelautan dan Perikanan dalam mengantisipasi pemberlakuan MEA dan Era Digital 4.0.
“Untuk meningkatkan daya saing, baik peningkatan kompetensi dan pengakuan kompetensi serta tersedianya SDM unggul dan kompeten,” paparnya.
Putriningsih Wirna juga melaporkan, TUK P2MKP Karya Lestari mulai Mei – Agustus dipercaya melakukan Sertifikasi Kompetensi Pemagangan 2019 sejumlah 30 paket atau 900 orang.
“Perinciannya, bidang pengolahan perikanan 20 paket, budidaya ikan 5 paket dan mesin perikanan 5 paket,” rincinya
Disebutkan, untuk Sertifikasi Kompetensi pemagangan 2019 tahap pertama ini, pesertanya sejumlah 30 orang yang akan melakukan uji kompetensi sertifikasi pengolahan ikan klaster Pengemasan Hasil Perikanan.
“Selain Pengemasan Hasil Perikanan, Sertifikasi kompetensi skema Pengolahan Hasil perikanan juga meliputi klaster Penerima Bahan Baku dan Pembuat Diversifikasi Olahan Hasil Perikanan,” jelasnya.
Sementara skema Budidaya Perikanan, meliputi klaster Pembenih Ikan Nila, Pembesar ikan kerapu di KJA, Pembenih Ikan, Pemberi pakan/udang, Pengatur Kualitas Air Budidaya ikan/udang dan Pengendali Hama Penyakit Ikan/udang.
Terkait hal itu, Putriningsih Wirna berharap para pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan atau tenaga kerja perikanan dan kelautan yang berminat mengikuti Sertifikasi Pemagangan 2019 bisa melakukan pendaftaran di TUK P2MKP Karya Lestari yang beralamat di Jalan Anyelir XII No.13 Br. Dukuh, Desa Dauh Peken, Tabanan, Bali. Bisa juga melakukan pendaftaran melalui E-mail : tuk.p2mkpkaryalestari@gmail.com dan WA 08123949876.
“Untuk Sertifikasi Pemagangan 2019, biaya sepenuhnya berasal dari subsidi LSP-KP dan Ditjen Bina Latas Kemenaker. Peserta hanya mendaftar, menyiapkan berkas-berkas pendukung yang diperlukan dan wajib mengikuti uji sertifikasi kompetensi secara teori dan praktek,” katanya sambil menyebutkan TUK P2MKP Karya Lestari memiliki 24 orang Asesor yang siap menguji Sertifikasi Pemagangan 2019 di seluruh Bali. (gus)