UOB Indonesia Jaring Seniman di Bali Berkompetisi pada ’14th UOB Painting of the Year’

Kegiatan Artis Talks bersama pemenang UOB Painting of the Year (POY) sebelumnya yakni Ni Nyoman Sani, Irene Febry dan Citra Sasmita yang berbagi pengalaman sharing dalam berkarya seni lukis dengan para peserta.

23 Juni 2024, 16:00 WIB

Maya Rizano, menjelaskan, acara Artist Talk adalah bagian dari rangkaian kegiatan kompetisi tahunan 14th UOB Painting of the Year yang dirancang untuk memberikan inspirasi kepada para seniman.

“Melalui Artists Talk, para narasumber yang merupakan pemenang kompetisi UOB Painting of the Year tahun-tahun sebelumnya akan memberikan informasi kenapa harus ikut kompetisi dan manfaatnya. Setelah menang, seniman bisa bertemu, bertukar pikiran atau gagasan dengan seniman lain dan menambah wawasan,” ungkapnya di Museum Pasifika, Kawasan The Nusa Dua pada Sabtu 22 Juni 2024.

Tahun ini, pihaknya menargetkan peningkatan jumlah peserta dari tahun sebelumnya, yang mencapai 1.900 peserta.

Luncurkan UTme! Pertama di Bali, UNIQLO Angkat Karya 25 Desain Spesial dari 5 Seniman Lokal Terpilih

Disebutkan, para peserta diajak mengikuti tour melihat lukisan Musuem Pasifika yang untuk pertama kali seperti karya Maestro Affandi, Basuki Abdullah, termasuk bagaimana melihat lukisan dengan ukuran besar 6×4 meter.

Compress 20240623 165817 7943
Sertifikat apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf)/dok.Kabarnusa

“Mereka mungkin ada yang baru melihat seni lukis karya Affandi, jadi merasa senang, bagaimana mereka melihat cara melukisnya lukisan dengan ukuran besar 6X4 meter,” ungkap Maya Rizano.

Dalam workshop, peserta diantaranya diberikan materi, pengetahuan dan dasar-dasar melukis dengan menggunakan media botol bekas yang biasanya dibuang namun bisa dibuat menjadi karya seni.

Ragam Seni Inspirasi di Kamasan Art Fushion 2024: Hadirkan Presiden Jancukers Sujiwo Tejo

Tidak hanya tiga pelukis finalis yang dihadirkan, turut diundang Prof Kun Adnyana yang Rektor ISI Denpasar. Kun Adnyana berkisah selalu menjadi finalis kompetisi ini dan tentu saja hal itu menjadi kebanggaan atau bisa menjadi benchmark.

“Kami mendatangkan tiga pemenang dan finalis Prof Kun Adnyana, Artis Talks, lebih ingin memberikan inspirasi kepada peserta, ada teman seniman, masyarakat umum hadir juga, kadang orang takut ikut berkompetisi, tidak terpilih, sebenarnya tidak terpilih juga tidak apa, tetapi namanya ada, “sebutnya.

Sebenarnya, lanjut Maya Rizano, UOB Indonesia, ingin menjaga warisan budaya. Karena seni penting dalam hidup dan budaya sebagai identitas suatu bangsa.

Southeast Asia Open Water Swimming Championship 2024 di Bali, Mahendra Jaya Harap Jadi Agenda Rutin

“Kita UOB punya visi, membangun masa depan ASEAN, masa depan (future) tidak pernah lepas dari namanya dunia seni,” katanya menegaskan,

Pemenang UOB Painting of the Year (POY) tahun 2017 Citra Sasmita menuturkan, sebenarnya saat hendak mengikuti kompetisi diliputi rasa takut karena para juri pilihan yang memiliki nama besar.

Apalagi, dia melihat karya para pemenang selama ini, gila gilaan dalam pencapaian artistik, gagasan besar lainnya.

OJK Terus Dorong Pembiayan Sektor Prioritas Sektor Pertanian di Bali

Namun setelah mendapat banyak dorongan, Citra Sasmitra memberanikan diri mengirimkan karya mengangkat perempuan dan sejarah. Karyanya dilatarbelakangi kritik terhadap sejarah seni rupa yang selalu luput mencatat keberadaan seniman perempuan.

Syukurnya, melalui karyanya yang dinilai, mendapat apresiasi tim yuri akan gagasan pencapaian artistik dan penghargaan produksi, maka tema perempuan dan sejarah itu terpilih menjadi juara.

Kritik sosial melalui karya seni lukisnya, tak luput dari peran seniman perempuan yang terpinggirkan dibanding seniman pria.

‘BerKelana di Bali’, Ambarrukmo Kenalkan Budaya Jawa ke Masyarakat dan Wisatawan di Pulau Dewata

“Kanapa perempuan tidak ditulis dalam sejarah Indonesia, saya diundang wawancara tentang gagasan, berkarya, secara menyeluruh, dilakukan validasi apakah karya saya benar-benar dilukis seniman, apakah gagasannya sesuai dengan karya dan kehidupannya, akhirnya meraih gold award,” tandas mantan jurnalis ini.

Citra Sasmitra dalam berkaya menggunakan tenik konvensional di atas kanvas dan mengusung tema pilar-pilar kebangsaan itu, menyampaikan pesan agar dalam pembangunan dan negara, perempuan juga dilibatkan sebagaimana hak-hak konstitusional dalam sejarah.

Melalui karya seni lukis, dirinya menggunakan sebagai media untuk melontarkan kritik sosial dengan harapan agar bisa lebih banyak tampil seniman perempuan.

Hadirkan Residensi Seniman, NUANU Tunjukkan Komitmen terhadap Lanskap Seni dan Tumbuhkan Bakat Lokal

Sementara dalam penuturan pemenang UOB Indonesia Painting of the Year lainnya Irene Febry
mengsung kolase mengambil tema saat bangsa ini didera persoalan Covid-19.

Sama seperti Citra Sasmita, Irene Febry sempat ragu saat akan mengikuti kompetisi tingkat dunia itu.

Berbekal material yang sudah disiapkan jauh hari sebelumnya, Irene Febry yang baru saja menggelar pameran tunggal kemudian mencoba mengikuti kompetisi seni murni di Singapura.

Dukung Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival 2024, Astra Motor Bali Perkuat Komitmen terhadap Pelestarian Seni Budaya

“Saya berharap biar kompetisi seperti ini, biar terus ada ada,” harap perempuan yang sudah menetap 7 tahun di Bali itu.

Pendapat senada disampaikan seniman Bali Ni Nyoman Sani, yang mengaku mengikuti kompetisi sebagai bentuk akumulasi proses pengamatan tentang makro dan mikro kosomos tentang apa itu cahaya, unsur rasa.

“Saya ingin menterjemahkan rasa yang saya serap, dengan apa apa yang terjadi yang secara meteri tidak mudah,” tukasnya.

Gelar Kompetisi Arsitektur, NUANU dan SETTER Ingin Wujudkan Lanskap Co-working Terkemuka di Bali

Kemudian, mewakili kebendaan , ada elemen yang kemudian dicampur serbuk marmer, lem. Pendek kata, bagaimana dirinya menemukan mediun baru untuk bisa diaplikasikan yang mewakili perasaannya.

Lebih lanjut kata Nyoman Sani, menyatakan, jika dibandingkan angka perupa seniman pria angkanya jauh lebih banyak. Pihaknya juga berharap perkembangan seni rupa di Bali sudah diasah baik perupa pria dan perempuan.

“Jika kalau kita bergerak sejajar saling memberikan ruang, selama ini ruang bergerak perempuan terbatas sekali,” sambung Nyoman Sani.

SMK Festival Bali 2024 Dikunjungi 100 Ribu Orang, Bakal Dijadikan Agenda Tahunan

Untuk itu, jika semakin banyak seniman perempuan mengenyam pendidikan, mampu menghasilkan karya visualnya maka setelah berkeluarga maka butuh dukungan sistem keluarga dan masyarakat yang biasanya putus.

“Itu yang harus dibangun kembali, bagaiamana perupa perempuan eksis dan terus menggaungkan karyanya,” tukasnya

Dalam kompetisi ini, kriteria karya yang dinilai berdasar pada pesan, kreatifitas, komposisi dan teknik.

Bimtek SDP Tahun 2024, Kanwil Kemenkumham Bali Tingkatkan Kapasitas Petugas dalam Pengelolaan Integrasi, Remisi dan Asesmen Narapidana

Karya-karya peserta akan dinilai tim yuri berkompeten yakni Melati Suryodarmo (Ketua Dewan Juri), yang dikenal sebagai seniman pertunjukan ternama dengan pengalaman di dunia seni selama 20 tahun secara lokal dan internasional.

Kemudian, ada nama Dr Agung Hujatnika, seorang Kurator Independen dan Dosen Institut Teknologi Bandung.

Selain itu Heri Pemad, yang dikenal sebagai Creative Director, Sarinah Art District Jakarta, dan pendiri Art Bali dan Art Jog sebuah acara seni kontemporer ternama di Indonesia. Kompetisi tahunan 14th UOB Painting of the Year (POY) mengundang seniman pendatang baru dan profesional untuk berpartisipasi sekaligus menunjukkan bakat kreativitas mereka.

Promosi Perdagangan di Bali Jagadhita 2024 Tingkatkan Kapasitas dan Perluas Akses UMKM

UOB Indonesia, sebagai salah satu bank terdepan yang berkomitmen dalam mendukung perkembangan seni di kawasan ASEAN. Ditegaskannya, UOB Indonesia ikut berfokus untuk membina seniman dan memberikan peluang untuk berkontribusi terhadap dunia seni yang dinamis. Kompetisi 14th UOB POY (Indonesia) ini terbuka untuk warga negara dan penduduk tetap di Indonesia.

Peserta bisa mengirimkan karya seni mulai 7 Mei 2024 hingga 2 Agustus 2024 melalui mengunjungi go.uob.com/UOBPOYID.

Nantinya, pemenang kompetisi 14th UOB POY (Indonesia) akan diumumkan melalui ajang penghargaan pada tanggal 16 Oktober 2024. Pemenang utama bakal bersaing dengan pemenang dari Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam untuk memperebutkan penghargaan UOB Southeast Asia Painting of the Year, serta berkesempatan mengikuti program residensi dengan sponsori UOB. Pemenang dari ajang UOB Southeast Asian Painting of the Year akan diumumkan tanggal 13 November 2024 di Singapura. ***

Artikel Lainnya

Terkini