Upacara Mendem Pekelem Awali Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara

10 Agustus 2017, 06:09 WIB
P 20170809 113708
Made Mangku tunjukkan Surat Gubernur Bali perihal percepatan penentuan lokasi BIBU

DENPASAR – Kendati izin penentuan lokasi (Penlok) belum turun namun ‘Persembahyangan Mendem Pekelem’ guna memohon keselamatan bakal digelar mengawali rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) di Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng.

Rencana digelarnya upacara secara niskala di sekitar kawasan yang nantinya akan dibangun bandara disampaikan Presiden Direktur PT BIBU Made Mangku. Hal itu juga sekaligus menepis keraguan banyak pihak soal keseriusan PT BIBU dalam mega proyek bandara yang kabarnya akan menelan anggaran hingga Rp50 Triliun itu.

“Kegiatan upacara kami akan laksanakan mulai 22 Agustus hingga puncaknya 28 Agustus, kami undang unsur pemerintah, stakeholder dan masyarakat lainnya,” jelas Mangku kepada awak media di Denpasar, Rabu (9/8/2017).

Tujuan upacara atau persembahyangan, tak lain memohon Tuhan agar diberikan keselamatan dan kelancaran dalam pembangunan megaproyek bandara terapung pertama di Bali itu. Juga, menjauhkan segala pengaruh dan hawa negatif menggantikannya dengan energi positif di sekitar lokasi.

Puncaknya, digelar Mendem Pekelem di sekitar pantai dekat Pura Penusuhan Jagat Kubutambahan. Meski belum ada kepastian soal izin lokasi dari Kemenhub namun Mangku tetap akan menggelar upacara karena sudah sesuai jadwal yang ditentukan.

Pihaknya hanya bisa berharap agar Kemenhub segera mengeluarkan izin penentuan lokasi mengingat segala persiapan sudah cukup matang mulai perencanaan teknis hingga dukungan anggaran dari pihak konsorsium investor di Kanada.

“Pak Gubernur Bali sudah mengirimkan surat ke Kemenhub, perihal percepatan penentuan lokasi,” imbuh Mangku.

Jika nantinya, setelah persiapan yang dilakukan mulai perencanaan, upacara mendem pekelem dan tahapan yang akan dijalankan, tidak sesuai rencana atau ada kebijakan lain pemerintah, hal itu menjadi risiko yang harus dihadapi.

“Kami ingin menunjukkan bukti keseriusan dalam mewujudkan bandara internasional di Bali Utara,” tegasnya lagi.

Mangku juga menjelaskan konsorsium investor yang menangani bandara-bandara internasioonal di dunia dibentuk KCNI di Kanada, juga telah menunjuk sejumlah bank nasional untuk menyelesaikan aspek legalitasnya terkait anggaran yang akan digelontorkan.

“Termasuk Bank Dunia dan lima bank di Tanah Air seperti Bank Mandiri, keterlibatan instansi pusat sudah pasti lewat studi World Bank untuk meyakinkan karena ini menyangkut investasi yang cukup besar,” tandasya.

Yang pasti, megaproyek ini merupakan swastanisasi dikerjakan oleh swasta bersumber dari PINA atau proyek infrastrruktut non APBN. Semua kegiatan nantinya akan dilaporkan ke instutisi berwenang. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini