Wacana Penundaan Pemilu, LaNyalla: Bisa Pecah Revolusi Sosial

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memperingatkan elit politik yang mewacanakan penundaan pemilu akan bisa pecah revolusi sosial

2 Maret 2022, 07:14 WIB

Kini, cari akal untuk menunda Pemilu. Ini namanya sudah melampaui batas. Dan Allah SWT melarang hamba-Nya melampaui batas,” tandasnya seraya mengingatkan bahwa dasar negara ini adalah Ketuhanan.

Rakyat sebagai pemilik negara bukan orang yang tidak mengerti. Mereka sangat punya kearifan berpikir. Bahkan dengan logikanya, rakyat mengatakan, kalau tidak punya anggaran, kenapa yang ditunda bukan pembangunan IKN?

Para elit politik kita seharusnya tidak memberi masukan yang menjerumuskan kepada Presiden.

Bertemu Ketum Persis, Kapolri Minta Hilangkan Polarisasi Masyarakat Pasca-Pemilu

“Kasihan Pak Jokowi, beliau kan sudah pernah menyatakan menolak tiga periode dan tidak mau diperpanjang. Rakyat masih ingat itu,” tegas dia.

Ia memperingatkan, elit politik agar tidak menjalankan negara ini dengan suka-suka, apalagi ugal-ugalan dengan melanggar Konstitusi, atau mencari celah untuk mengakali Konstitusi.

Dirinya berulang kali mengajak semua pihak untuk berpikir dalam kerangka negarawan.

Pertama – Pilkada 2020, Sejarah Baru Pemilu di Tengah Pandemi

Sistem Demokrasi Pancasila yang asli, sebelum dilakukan Amandemen, adalah yang paling cocok untuk Indonesia, dimana di dalam MPR sebagai Lembaga Tertinggi terdapat representasi partai politik, TNI-Polri, Utusan Daerah dan Utusan Golongan, untuk sama-sama merumuskan Haluan Negara dan memilih Mandataris MPR untuk menjalankan. ***

Artikel Lainnya

Terkini