Wagub Bali Ajak BPPD Se-Indonesia Bersinergi Pulihan Pariwisata

2 Juni 2021, 22:35 WIB
wagub 2 6 21
Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati/Dok. Humas
Pemprov Bali

Denpasar – Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana
Sukawati (Cok Ace) mengajak Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD)
se-Indonesia bersinergi dalam upaya pemulihan pariwisata yang terpuruk.

Hal tersebut diutarakannya saat didaulat menjadi pembicara kunci pada acara
Meet and Greet BPPD se-Indonesia yang dilaksanakan secara daring melalui
aplikasi zoom meeting, Rabu (2/6/2021).

Wagub Cok Ace saat mengikuti acara dari ruang kerjanya kembali menyegarkan
ingatan peserta meet dan greet tentang kompleksnya dampak yang ditimbulkan
pandemi Covid-19.

Pandemi ini, tidak hanya menimbulkan dampak bagi sektor kesehatan, namun
berimbas pula pada bidang ekonomi, sosial budaya hingga keamanan.

Menggarisbawahi bidang ekonomi, Wagub Cok Ace menyebut Bali mengalami dampak
paling parah karena pertumbuhan ekonominya sangat bergantung pada sektor
pariwisata yang terpuruk di tengah pandemi.

Menyikapi hal tersebut, Pemprov Bali tak tinggal diam dan terus mengupayakan
agar pemulihan pariwisata bisa dilaksanakan sejalan dengan upaya pengendalian
penyebaran Covid-19.

Khusus untuk pengendalian penyebaran Covid-19, Pemprov Bali menempuh langkah
strategis diantaranya pelibatan desa adat melalui pembentukan posko gotong
royong dan meningkatkan disiplin masyarakat dalam melaksanakan protokol
kesehatan.

Yang membanggakan, merujuk hasil survei Kementerian Kesehatan, Bali dinobatkan
sebagai provinsi paling taat pakai masker. Selain peningkatan disiplin
penerapan prokes, Bali juga menggenjot program vaksinasi Covid-19 yang
mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.

Berpatokan pada standar WHO yang mensyaratkan 70 persen penduduk di suatu
wilayah harus sudah mendapat vaksin dosis lengkap untuk membentuk herd
immunity, Guru Besar ISI Denpasar ini menyebut capaian Bali sudah hampir 50
persen.

“Jumlah penduduk Bali 4,32 juta, 70 persen dari jumlah tersebut berkisar pada
angka 3 jutaan. Data per hari ini, hampir 50 persen dari jumlah tersebut sudah
memperoleh vaksinasi Covid-19,” terangnya.

Wagub Cok Ace yang juga selaku Ketua BPPD Bali menambahkan, berbagai upaya
yang ditempuh, secara nyata berdampak pada mulai melandainya penambahan angka
positif Covid-19.

Dalam sepekan terakhir, penambahan angka terkonfirmasi
positif Covid-19 bertahan pada kisaran 2 digit. Bahkan, data per tanggal 1 Juni 2021, penambahan angka positif hanya sebanyak
28 orang, jumlah pasien sembuh sebanyak 50 orang dan meninggal 1 orang.

“Untuk ukuran provinsi, capaian ini luar biasa,” imbuhnya sembari berharap
agar ke depannya situasi makin membaik sehingga Bali benar-benar bisa dibuka
untuk pasar internasional dengan negara terbatas pada bulan Juli mendatang.

Pada bagian lain, Panglingsir Puri Ubud ini menyampaikan terima kasih atas
perhatian yang begitu besar dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait.
Perhatian itu antara lain ditunjukkan dengan intensnya kunjungan sejumlah
menteri untuk melihat langsung kondisi Bali.

Wagub Cok Ace berharap, kunjungan sejumlah menteri ini menjadi angin segar
bagi pariwisata Bali, khususnya dalam menggenjot pasar domestik.

Masih terkait dengan upaya pemulihan pariwisata Bali, Kemenko Maritim dan
Investasi juga mengagas program Work From Bali. Kendati belum signifikan
berpengaruh pada tingkat hunian kamar hotel di Bali yang jumlahnya mencapai
150 ribu, menurutnya upaya ini patut diapresiasi.

“Paling tidak, kita menunjukkan kepada wisatawan bahwa Bali masih nyaman untuk
dikunjungi. Ini penting untuk memulihkan kepercayaan wisatawan, khususnya
domestik,” imbuhnya.

Mencermati trend pandemi di sejumlah negara yang masih fluktuatif, Wagub Cok
Ace mendorong pelaku pariwisata lebih optimal menggarap pasar domestik.

Mengacu data, dia memberi gambaran tentang besarnya potensi wisdom. Disebutkan
olehnya, setiap tahunnya tercatat 11 hingga 12 juta orang Indonesia berwisata
ke luar negeri.

Jika setengahnya saja bisa digarap, ini akan berdampak positif bagi pemulihan
sektor pariwisata,” tambahnya. Pihaknya mengajak BPPD se-Indonesia bersatu
membuat terobosan dalam menggarap wisdom.

Langkah ini sangat penting agar
sektor pariwisata tak makin terpuruk.

“Kita jaga optimisme pelaku pariwisata, semangat mereka tak boleh padam. Jika
semangat mereka sampai padam, akan terjadi kerusakan permenan yang akan sangat
sulit diperbaiki,” tutupnya.

Acara bertajuk “Kolaborasi BPPD untuk Kebangkitan Pariwisata Indonesia”
diikuti perwakilan BPPD se-Indonesia yang terhubung secara online.
(rhm)

Berita Lainnya

Terkini