Selain berdiskusi dengan orang sekitar, juga berusaha mencari jawaban dari binatang dan pohon. Itu menurut saya luar biasa,” tambahnya. Kegigihan dan pantang menyerah untuk mencari tahu itulah yang mengantarkan mendiang pada penemuan teknik Sosrobahu.
Temuan itu bermula dari aktivitas Tjok. Raka Sukawati mengotak atik sebuah kendaraan dan saat mendongkrak, pada titik tertentu tiba-tiba kendaraan itu berputar.
“Bagi kita itu mungkin hal yang biasa, tapi tidak bagi mendiang yang menjadi penasaran dan terus mencari jawaban. Beliau terus bertanya, kenapa bisa berputar. Beliau membayangkan, jika jawabannya ditemukan, maka akan menjadi sebuah teori yang bisa diaplikasikan pada pembuatan jalan dan akan memberi banyak manfaat,” tuturnya. Yang menarik, ujar Wagub Cok Ace, jawaban itu justru mendiang temukan pada saat merenung di sebuah pura.
KSP Ajak Influencer di Bali Sukseskan Presidensi G20 Indonesia
Diceritakan Wagub Cok Ace, saat itu ada piodalan di sebuah pura di Ubud dan ia yang memegang kunci gedong tempat menyimpan pengadeg Ida Betara. Entah kenapa, kunci itu tertinggal di Denpasar hingga membuat prosesi upacara agak terhambat karena harus menunggu kunci gedong.
Dikisahkan Cok Ace, Cok Raka Sukawati tidak bisa menyia-nyiakan waktu, selama menunggu itulah merenung, terus berpikir dan berhitung tentang tekanan hidrolik.
Beberapa hari kemudian, Cok Raka Sukawati mengatakan kepada dirinya bahwa putaran itu terjadi pada tekanan hidrolik 73. Angka itu kemudian diuji di laboratorium hingga akhirnya ditemukanlah teknik Sosrobahu.
KPPU Award 2021, Bali Raih Anugerah atas Positifnya Kinerja Persaingan Usaha
Sosok itulah, yang dikenal Wagub Cok Ace, yang tak akan berhenti sebelum mendapat jawaban yang pas.
Berdasarkan apa yang ia ketahui secara langsung, menurutnya, buku ini memberi gambaran yang riil tentang sosok mendiang Prof. Raka Sukawati yang layak menjadi panutan dan menjadi inspirasi.
Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana menilai, mendiang Tjokorda Raka Sukawati adalah sosok yang senang belajar.
Paguyuban Social Project Bali Kumpulkan 125 Kantong Darah
Menempuh pendidikan S1 di ITB dan S3 di UGM menjadikan Tjokorda Raka Sukawati layak menjadi inspirasi generasi penerus untuk terus mengisi diri dengan ilmu pengetahuan, bekerja keras serta mengabdi tanpa akhir.
“Tjokorda Raka Sukawati adalah seorang pemberani yang memegang teguh prinsip, tidak takut dengan perdebatan, dan berani menyampaikan pemikiran dan gagasannya secara terbuka,” tutut Ari Dwipayana. ***