Wamen Budi Harapkan Klungkung Pelopori Program Gerakan Regenerasi Petani Muda Indonesia

5 September 2020, 15:56 WIB

Semarapura – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia Budi Arie Setiadi mengharapkan agar Kabupaten Klungkung dapat menjadi pelopor program gerakan regenerasi petani muda Indonesia di Bali dan Organik Movement.

Arie menjelaskan mengenai Program Dana Inovasi Responsif atau Responsive Innovation Fund (RIF) Tahap Ketiga.

Proyek ini merupakan Proyek National Support for Local Investment Climates/National/ Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED), merupakan Kerjasama kemitraan antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/BAPPENAS dan Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC).

Pihaknya mengharapkan agar Kabupaten Klungkung dapat menjadi pelopor program gerakan regenerasi petani muda Indonesia di Bali dan Organik Movement.

“Potensi yang ada di Nusa Penida ini harus dapat dimaksimalkan melalui pemberdayaan peningkatan kapasitas masyarakat desa, sehingga dapat mengoptimalkan potensi yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa”, ujarnya.

“Dengan ditetapkannya Kabupaten Klungkung sebagai salah satu dari KPPN, maka Kabupaten Klungkung dapat menjadi pelopor dan contoh yang baik bagi pengembangan kawasan Pedesaan di Indonesia,” harapnya.

Jika wisatawan ke Bali harus ingat dengan keindahan Nusa Penida dan Nusa Penida harus bisa menjadi ikon pariwisata baru bagi Provinsi Bali.

“Mari bersama-sama membangun Nusa Penida agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ajak Wamen Desa PDTT RI Budi Arie Setiadi.

Sektor Pertanian, perikanan, dan pariwisata yang merupakan sektor unggulan Indonesia, dan ketiga sektor tersebut terdapat di Kabupaten Klungkung.

“Semoga Kabupaten Klungkung dapat maju dan menjadi contoh bagi kemajuan daerah-daerah lain di Seluruh Indonesia, dengan kawasan pedesaan yang inovatif, kreatif memiliki visi dan misi untuk maju,”  harap Wamen Desa PDTT RI Budi Arie Setiadi

Dia mengingatkan agar Gerakan ini harus melibatkan generasi muda Klungkung, karena desa dapat maju, apabila mempunyai tiga syarat, yakni pertama terdapat generasi muda di kawasan tersebut, kedua SDM yang inovatif dan kreatif, ketiga, adanya partisipasi warga atau masyarakat.

“Dalam pembangunan ini jangan sampai hanya menjadikan masyarakat sebagai penonton, tetapi harus menjadi pelaku aktif yang mampu menggerakkan perubahan dan kemajuan bagi daerahnya.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra menerima Kunjungan Kerja Rombongan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonesia dipimpin Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia Budi Arie Setiadi dalam acara Kick Off RIF NSLIC/NSELRED bertempat di Balai Desa Batununggul Kecamatan Nusa Penida pada Jumat (4/9).

Kunjungan kerja tersebut terkait dengan rencana pelaksanaan Program RIF di Kabupaten Klungkung. Dalam Kegiatan tersebut diisi Webinar dengan tema Pengembangan “Rumah Keong” sebagai pusat dan semua kegiatan rantai nilai pengembangan produk turunan Pertanian dalam mendukung Program Pariwisata.

Bupati Suwirta dalam paparannya memperkenalkan bahwa Kabupaten Klungkung mempunyai Program inovasi Gema Santi (Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif) Pemkab Klungkung dan melalui Gema Santi ini, pada tahun 2018 ketika Kabupaten Klungkung mengikuti lomba Inovasi, Kabupaten Klungkung menjadi satu”nya di Kabupaten Di Bali yang masuk kedalam TOP 40.

“Melalui Spirit Gema Santi, masyarakat Klungkung dapat menjadi SDM yang santun dan inovatif, guna menciptakan Kabupaten Klungkung yang unggul dan sejahtera”, imbuhnya.

Bupati Suwirta juga menjelaskan mengenai potensi yamg dimiliki, geografis, infrastruktur dan perekonomian masyarakat di Nusa Penida.

Terkait dengan berbagai status yang sudah disandang oleh Nusa Penida, diantaranya Kawasan Konservasi Perairan, KPPN dan status lainnya, Bupati Suwirta mengharapkan agar status yang diperoleh oleh Nusa Penida tersebut dapat dioptimalkan oleh pemerintah Pusat.

“Apabila Nusa Penida dapat digarap secara Optimal, maka Kabupaten Klungkung dapat menjadi Kabupaten yang unggul dan sejahtera”, ujarnya.

Dengan terwujudnya KPPN di Nusa Penida maka dapat meningkatkan kualitas Pelayanan Publik  sosial ekonomi, pemberdayaan dan Mensejahterakan masyarakat Dalam Kawasannya.

Terkait Rumah keong, Bupati Suwirta menjelaskan bahwa Rumah Keong yang merupakan hasil pertanian masyarakat setempat meliputi, rumput laut, Poh Nusa (buah manga Nusa Penida), kelapa, dan singkong. Dengan harapan bahwa Rumah keong dapat menjadi ciri khas cinderamata bagi wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini