Wanaku IndoAsian Cuisine Hadirkan Kenyamaan Saat Santap Kuliner Tradisional Bali

1 Februari 2020, 23:14 WIB
megibung
Wisatawan menikmati kuliner tradisional bersamas-sama yang dikenal tradisi megibung di Wanaku IndoAsian Cuisine

Badung – Menikmati kuliner menu tradisional dengan suasana nyaman serasa tempo dahulu tentu menghadirkan sensasi tersendiri sebagaimana dihadirkan Wanaku IndoAsian Cuisine di Kuta, Badung.

Restoran dengan landskap, desain eksterior dan interior khas di kampung turis itu, dibawah naungan Rama Restaurant Bali Group.

Mengusung konsep tradisional di tengah restaurant kekinian di Bali. Bernuansa alam dengan pesona bangunan bamboo dan air terjun di tengah hutan yang sangat asri. Seperti keluar dari hiruk pikuk kota sesaat ketika masuk restoran yang satu ini.

Untuk menjangkaunya, wisatawan atau pengunjung cukup butuh waktu 10 menit dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Makanan Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Apalagi, menu andalan Wanaku IndoAsian Cuisine memilih makanan Indonesia.

Tidak hanya itu, Wanaku IndoAsian Cuisine dengan akun Instagram @wanakubali ini menghadirkan kembali tradisi Bali, Megibung. Diketahui, megibung adalah acara makan yang menunjukkan kebersamaan dalam kehidupan orang Bali di zaman kerajaan.

Asst. Head Operational SRD Resto Fathul Huda mengungkapkan, megibung merupakan kegiatan di mana beberapa orang duduk bersama dan berbagi makanan dari satu piring besar atau, lebih tradisional, dari sepotong besar daun pisang.

“Tradisi yang berasal dari Kabupaten Karangasem sebenarnya tidak hanya tentang berbagi makanan, sepanjang makan malam orang dapat terlibat dalam percakapan ringan dan saling mengenal satu sama lain dengan lebih baik,” tuturnya kepada awak media disela megibung yang melibatkan wisatawan asing di Wanaku, Kuta, Sabtu (1/2/2020).

Tampak, puluhan wisatawan menikmati kuliner khas Bali di Wanaku IndoAsian Cuisine, usai mereka menghadiri pernikahan pasangan Stanlet dan Linda di Nusa Dua. Huda melanjutkan, kata Megibung berasal dari kata Bali gibung, yang berarti “berbagi satu sama lain”.

Konon, Raja Anglurah Karangasem dari Kerajaan Karangasem adalah pelopor Megibung. Dikatakan bahwa selama ekspedisinya untuk memperluas wilayahnya, keagungan dan tentaranya pergi ke beberapa perang.

Usai memenangkan perang, raja dan pasukannya menemukan tempat untuk bersantai dan makan. Raja memerintahkan agar mereka semua makan bersama dari satu daun besar.

Selama pesta, Raja sangat menikmati kebersamaan dengan pasukannya, itu meruntuhkan perbedaan sosial di antara mereka semua. “Setiap kelompok biasanya terdiri dari lima hingga tujuh orang duduk bersila dalam lingkaran,” sambungnya didampingi.

Nasi dan lauk disajikan di atas piring besar yang terbuat dari daun pisang atau anyaman daun kelapa. Kemudian tuan rumah menyambut para tamu untuk mulai mencicipi makanan, dan memungkinkan semua orang merasa bebas untuk makan dengan tangan.

“Jika seseorang selesai makan sebelum yang lain, ia tidak boleh pergi sebelum yang lain selesai makan,” jelasnya.

Karenanya, pengujung bisa menikmati suasana alam yang segar dan merayakan makan bersama dengan orang-orang yang tersayang di Wanaku IndoAsian Cuisine di sela jadwal liburan atau di hari-hari spesial mu bersama keluarga. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini