Warga Jembrana Keluhkan Produksi Pabrik Kapal

7 Desember 2014, 21:58 WIB

KabarNusa.com – warga Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali mengeluhkan keberadaan pabrik pembuatan kapal di wilayah mereka.

Pabrik tersebut diduga dibangun di atas tanah negara dan berada di tengah-tengah pemukiman warga.

Informasinya, pabrik itu beroprasi setahun lalu dan warga menduga prik pembuatan itu tidak memiliki izin.

“Rasanya tidak mungkin pabrik itu memiliki izin dari pemerintah karena dibangun di atas tanah negara,” ujar salah satu warga setempat Minggu (7/12/2014).

Warga terganggu dengan aktivitas pabrik kapal yang menggunakan fiber gelas sebagai bahan dasar kapal yang kerap mengeluarkan suara bising.

“Pabriknya cukup besar, pekerjanya kebanyakan pendatang. Sedangkan warga sini hampir tidak ada,” ujar warga lainnya.

Dari pengamatan pabrik itu juga dibangun secara darurat dan menggunakan pagar seng dan bedek. Demikian juga tempat tinggal untuk pekerja dibuat dengan bedek. Ada beberapa kapal yang sedang dikerjakan oleh para pekerja di pabrik tersebut.

Kasi Trantib Satpol PP Jembrana Gede Nyoman Suda Asmara seizin Kasatpol PP, Sabtu siang lalu sempat  mengecek ke lokasi pabrik.

Hanya saja, pihaknya tidak bertemu dengan penanggungjawab usaha tersebut, hanya bisa bertemu dengan kepala pekerja.

Menurut Suda Asmara, awalnya di pabrik tersebut hanya mempekerjakan 19 orang tenaga kerja namun sudah ada yang keluar masuk dan kini tinggal 9 orang.

“ Tapi apakah semuanya punya SKTS kami belum cek lagi nanti kami akan cek secara mendetail bersama izinnya,” terangnya.

Kabarnya, pabrik kapal menjual produksinya ke luar daerah seperti Padang dan Papua. (dar)

Berita Lainnya

Terkini