Kala sampah diambil pakai bego alat pengeruk (ekskavator) kemarin, dirinya pingsan masuk rumah sakit karena bau sampah.
“Saat itu dagangan sepi juga,” Painem mengimbuhkan.
Adanya tumpukan sampah ini, kata Painem termasuk tumpukan terparah semenjak dirinya berdagang sejak 2010.
Kunjungi Keraton Jogja, Presiden Jokowi Santap Lupis dan Cenil
Dia menyebutkan, sebelum Corona masih habis sampai 7 kilo, sekarang semenjak sampah ini cuma dapet 2 kilo. Minggu dulu bisa Rp 800 ribu, sekarang paling Rp 200 ribu,” bebernya.
Situasi itu mau tidak mau harus diterimanya sebab jika tidak kerja malah memperburuk kondisinya bisa-bisa keluarganya tidak makan.
“Tapi kalau kerja seperti ini terus (bau sampahh), saya juga nggak tahan,” selorohnya.
Demi Rasa Kemanusiaan, Pemprov Bali Kremasi 11 Jenazah Terlantar
Sampah terlihat menumpuk dan meluber hingga ke badan jalan tersebut menimbulkan bau tidak sedap. Beberapa orang seperti pengendara terlihat menutup hidung saat melewati depo yang berada di tengah kota pelajar itu. ***