Warga Protes Aktivitas Truk Pengangkut Material Proyek Perumahan di Jembrana

8 Desember 2018, 00:30 WIB

JEMBRANA – Warga memprotes aktivitas sejumlah dam truk yang mengangkut material untuk proyek perumahan di Kelurahan Pendem, Jembrana. Aktivitas sejumlah dam truk dituding menjadi penyebab rusaknya akses jalan yang menghubungkan Kelurahan Pendem, Jembrana menuju Kelurahan BB Agung, Negara.

Selain itu aktivitas truk pengangkut material proyek perumahan tersebut juga menimbulkan kemaceta lalu lintas di jalan tersebut. Lantaran truk-truk harus antre masuk lokasi proyek.

“Banyak warga mengendarai mobil tidak bisa melintas karena truk-truk mengantre masuk lokasi proyek. Jalan dipenuhi truk, warga harus memutar dengan jarak yang cukup jauh,” ujar Nyoman Piko kepada wartawan, Jumat (7/12/2018).

Akses jalan yang awalnya beraspal baik, kini kondisinya rusak karena terus menerus dilintasi truk bermuatan berat. Sementara batas maksimal kekuatan jalan hanya lima ton. Sedangkan muatan dam truk yang melintis melebihi lima ton bahkan hingga tujuh ton lebih.

Akibat kesal, warga melarang sejumlah dam truk bermuatan material proyek dilarang melintas oleh warga. Situasi ini menimbulkan ketegangan. Sejumlah memperingati para sopir truk agar muatannya disesuaikan dengan batas maksimal kekuatan jalan.

“Atau lebih baik dilangsir saja dari pada dibawa langsung ke proyek dengan muatan yang sangat berat, jalan akan tambah rusak parah. Kami warga disini yang kesusahan jika jalan rusak parah,” imbuhnya.

Kepala Lingkungan Pancardawa Putu Sagung Suparwayasa mengatakan perumahan itu ada di wilayah Lingkungan Pendem di Jalan Pengastian. Namun truk-truk yang mengangkut material lewat jalur Pancardawa atau sebelah selatan SDN 1 Pendem ke Barat.

Aktifitas truk-truk pengangkut material proyek, akses jalan menjadi rusak dan menimbulkan kemacetan lalu lintas. Dimana jalan tersebut tergolong ramai arus lalu lintasnya. Pihak pengembang juga tidak pernah berkordinasi dengan dirinya termasuk dengan warga.

Lurah Pendem Wayan Putra Mahardika (Puma) mengatakan pihak pengembang setahunya sudah mengurus izin. Namun pihaknya belum mengetahui apakah ijinnya sudah kelar atau belum karena pihak pengembang tidak menyampaikan lebih lanjut ke kelurahan.

Pihaknya membenarkan, ada warga yang keberatan dengan truk-truk yang melalui jalan di Pancardawa karena dikhawatirkan jalan aspal rusak. Karena itu pihaknya sudah meminta kepada pihak pengembang agar dilansir. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini