![]() |
Kondisi Wayan Saputra, tergolek lemah di kamarnya yang pengap, kotor dan bau |
TABANAN – Wayan Saputra (36 tahun), pemuda penderita sakit jiwa warga Banjar Soka Kanginan, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali yang kondisi hidupnya memprihatinkan dan sempat menjadi viral di Facebook itu, ternyata sudah lima tahun masuk program rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tabanan I Nyoman Gede Gunawan yang dikuatkan oleh keterangan Kepala seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Disabilitas Dinsos, Heni Rokhaeni yang turut mendampinginya.
“Wayan Saputra sudah cukup lama mendapatkan perhatian dari Dinas Sosial dalam Program Rehabilitasi Sosial untuk Penyandang Disabilitas sejaka lima tahun lalu. Bantuan terakhir diberikan pada 2016 lalu dalam bentuk program bedah kamar lengkap dengan perabotan dan sembako,” jelas Gunawam, Selasa (18/4/17) siang.
Selain bantuan bedah kamar, Saputra juga mendapat bantuan program pengobatan ke RSJ Bangli. “Besok Rabu tanggal 19 April rencananya Saputra juga akan menjalani pengobatan lagi ke RSJ Bangli,” tegasnya.
Menurut Gunawan, Saputra sudah masuk dalam program sekitar lima tahun lalu setelah Dinas Sosial mendapatkan laporan mengenai kondisinya tersebut. Bahkan sebelum masuk program, pria kelahiran 1981 itu sempat dipasung. Sedangkan, program bedah kamar pada 2016 lalu merupakan kelanjutannya.
“Harapannya waktu itu, kalau kamarnya ditata dengan baik bisa membantu proses rehabilitasi kejiwaannya. Pikirannya lebih tenang lagi,” jelasnya. Namun, karena yang bersangkutan juga belakangan ini mengidap diabetes hingga gangguan penglihatan, aktivitas keseharian Saputra akhirnya lebih banyak dilakukan di kamarnya.
Di sisi lain, karena tuntutan ekonomi, pihak keluarga juga tidak bisa meninggalkan pekerjaannya sebagai petani. Terutama ibunya dan adiknya yang bekerja serabutan.
“Home visit sudah berapa kali dilakukan. Kalau home care sudah dikoordinasikan ke Dinas Kesehatan karena itu berkaitan dengan pemeriksaan kesehatannya,” katanya sambil menyebutkan bahwa Saputra akan kembali menjalani pemeriksaan di RSJ Bangli.
Seperti diketahui, kondisi kehidupan Wayan Saputra sempat menjadi viral di media sosial Facebook setelah Made Olan Santoso, seorang relawan kemanusian mempostingnya di Grup Facebook Komunitas Taman Hati.
Diceriterakan, kondisi Wayan Saputra memprihatinkan karena tinggal di kamar yang pengap, kotor dan baunya busuk menyengat hidung. Pakaiannya kotor dan berbaau karena Saputra kencing dan buang kotoran selalu di dalam kamar.
Makanan yang diberikan oleh ibunya juga ditaruh begitu saja di pinggir kasurnya yang kadang dimakan atau dibiarkan saja oleh Saputra.
“Tak ada yang bisa kami kerjakan saat datang Minggu 16 April 2017. Namun kami merencanakan secepatnya kembali mengunjunginya untuk gotong-royong membersihkan kamarnya,” tulis Made Olan Santoso dalam statusnya grup Facebook Komunitas Taman Hatri. (gus)