Kabarnusa.com – Lantaran diserang hama wereng, puluhan hektar padi di Subak. Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali mati sehingga petani gagal panen.
Para petani mengaku pasrah dengan kondisi tersebut. Pasalnya, kendati telah dilakukan pengendalian massal, serangan hama tersebut tidak bisa dihentikan.
Sejumlah petani di Subak Sangkaragung mengatakan, serangan hama itu terjadi secara sporadis tidak hanya di satu lokasi.
Menurut mereka hapir semua sawah petani di subak tersebut terkena serangan wereng. Serangan wereng tersebut sangat mengganas dan tidak bisa dikendalikan.
“Sawah saya yang luasnya enam puluh are terkena dua petak atau sekitar 20 are dan padinya mati semua dan tidak bisa dipanen,” terang Komang Sukardita (33), salah seorang petani ditemui wartawan Senin (23/3/2015).
Serangan hama itu terjadi saat padi baru berumur 25 hari. Ciri-cirinya warna padi menjadi merah dan di bagian daun dan batangnya banyak ditemukan hama.
Dinas terkait sejatinya sudah turun lewat PPL (petugas penyuluh lapangan) dan petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman) begitu mendapatkan laporan melakukan pengendalian massal.
Serangan pun menurutnya tidak hanya di satu titik, tetapi terjadi di beberapa petak sawah.
Namun menurutnya upaya itu hanya mencegah serangan hama meluas. Dari luas subak Sangkaragung 86 hektar menurutnya sekitar 25 hektar mati. Sedangkan sisanya kini sudah masa panen namun masih menunggu buruh tebas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan, I Ketut Wiratma membenarkan adanya gagal panen di subak Sangkaragung.
Menurutnya hama yang menyerang tanaman itu merupakan hama wereng dan sudah ditindaklanjuti petugas POPT.
Hama ini muncul dipicu perubahan cuaca dan petugas sudah melakukan pengendalian massal agar tidak meluas.(dar)