![]() |
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kiri) saat peresmikan Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara yang ditandai dengan pemotongan pita bunga bersama Gubernur Bali Wayan Koster/ist |
Denpasar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus mendukung penuh
percepatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui optimalisasi peran sektor jasa
keuangan dan partisipasi seluruh masyarakat di Tanah Air.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan itu saat peresmikan
Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara yang ditandai dengan pemotongan pita
bunga oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso bersama Gubernur Bali
Wayan Koster, Senin (21/12/2020).
Wimboh mengatakan, peresmian Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara ini
merupakan wujud sinergi kolaboratif dan koordinatif dari seluruh pemangku
kepentingan. Baik OJK, Bank Indonesia dan pemerintah daerah dalam
mengorkestrasi keseluruhan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali.
Ia pun menegaskan perekonomian daerah harus menjadi tulang punggung bagi
perekonomian nasional di masa recovery (pemulihan).
“Untuk itu, OJK terus mendukung penuh percepatan pertumbuhan ekonomi daerah
melalui optimalisasi peran sektor jasa keuangan dan partisipasi seluruh
masyarakat di daerah,” katanya menegaskan.
Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan, kehadiran
gedung baru ini berkaitan dengan eksistensi OJK yang berupaya mendorong
pertumbuhan perekonomian nasional, khususnya Bali.
Keberadaan gedung baru ini, lanjut dia, juga berkaiatan dengan kolaborasi
pihaknya bersama sejumlah instansi khususnya industri jasa keuangan dan
masyarakat.
“Gedung ini bisa dimanfaatkan masyrakat maupun pelaku usaha sebagai edukasi
dan tempat perlindungan konsumen, selain juga melayani sistem layanan
informasi keuangan (SLIK),” ujarnya.
Gubernur Bali I Wayan Koster berharap, dengan keberadaan kantor anyar ini maka
pelayanan, perlindungan dan penyelenggaraan jasa keuangan oleh OJK di Bali
akan makin meningkat.
“Semenjak saya terpilih menjadi gubernur Bali, saya sangat merasakan bagaimana
keberadaan OJK bersama mitranya Bank Indonesia (BI) di Bali (sangat membantu,
red) terutama sekali dalam mengarahkan perkembangan ekonomi, baik makro maupun
mikro,” ujarnya.
Pihaknya juga mengapresiasi fungsi OJK dalam membina Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) di Pulau Dewata, yang saat ini telah menunjukan cukup
kemajuan, terlebih pada masa pandemi Covid-19 ini.
Saat (masa pandemi, red) ini terasa UMKM di Bali betul-betul terpukul. Namun
berkat peran OJK, UMKM makin lebih baik dan lebih tahan banting dibanding
sektor industri lainnya.
Sebagai gubernur, saya siap selalu bersinergi dengan OJK sesuai aturan
perundangan-undangan, dan harapan kita bersama. Soal kondisi perekonomian Bali
yang terpuruk akibat pandemi dengan terkontaksi minus 12,28% per Kuartal
III/2020 dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/YoY).
Pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal III/2020 lebih rendah dari periode
sebelumnya yang sebesar yang terkontaksi sebesar 11,02% YoY.
“Hingga saat ini, sektor pariwisata masih mendominasi perekonomian Bali dengan
porsi 52 persen, sedangkan sisanya didukung oleh sektor primer dan sekunder.
Ketergantungan Bali pada sektor pariwisata yang sangat tinggi telah memberikan
gejolak bagi perekonomian Bali terutama pada masa pandemi ini,” terangnya.
Untuk mengatasi persoalan ini tidak terulang kembali pada masa mendatang,
Gubernur Koster mengatakan, pihaknya telah merancang suatu desain ekonomi Bali
yang lebih seimbang antara sektor pariwisata, pertanian dan industri.
“Itulah sebabnya, kami bersama OJK Bali dan BI terus berdiskusi secara
intensif, terkait skema yang akan kami jalankan tahun 2021, agar ekonomi Bali
makin sehat dan kuat dari sisi fundamental dan strukturnya,” demikian Koster.
(rhm)