Wisuda Akbar UNY Disertai Penjelasan Rektor Soal Target Pencetakan Ijazah

UNY menggelar wisuda terbesar sepanjang sejarah kampus, meluluskan 5.320 mahasiswa disertai penjelasan soal keterlambatan ijazah

26 Agustus 2025, 15:30 WIB

Yogyakarta – Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mencetak sejarah baru dengan menggelar wisuda terbesar sepanjang sejarah kampus, meluluskan 5.320 mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan.

Acara yang berlangsung selama tiga hari, 26–28 Agustus 2025 di Gedung Olahraga (GOR) UNY ini, menjadi momen penting bagi ribuan lulusan.

Namun, di tengah euforia wisuda, Rektor UNY Prof. Sumaryanto turut memberikan penjelasan terkait progres pencetakan ijazah yang sempat mengalami keterlambatan.

Dalam sambutannya, ia mengungkapkan, dari total 8.871 ijazah untuk tiga periode wisuda tahun 2025, baru 6.503 ijazah atau sekitar 73,3 persen yang berhasil dicetak.

Sumaryanto menjelaskan, keterlambatan ini disebabkan oleh proses sinkronisasi data administratif dengan sistem nasional. Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa kerja sama dengan pihak Pusat Informasi Sumberdaya Nasional (PISN) dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) telah membuahkan hasil positif.

“Berkat kebersamaan, yang sulit jadi mudah dan yang berat jadi ringan,” ujarnya.

Target Penyelesaian pada Pertengahan September

UNY menargetkan seluruh ijazah tahun ini dapat tercetak 100 persen pada pertengahan September mendatang. Sumaryanto menyebutkan, progres pencetakan ijazah wisuda periode Mei menjadi yang tertinggi, mencapai 90,9 persen.

Selain isu ijazah, rektor juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Ia berharap para lulusan UNY dapat menjadi SDM unggul yang siap bersaing di tingkat global dan berkontribusi nyata bagi bangsa.

Ratusan Lulusan Raih Predikat Terbaik

Wisuda kali ini mencakup 135 lulusan program doktor, 1.171 magister, 3.386 sarjana, dan 628 sarjana terapan. Sebanyak 38 lulusan meraih predikat summa cumlaude, sementara lebih dari 3.200 lulusan mendapatkan predikat cumlaude.

Beberapa nama yang mencatat prestasi gemilang, antara lain:

Nurul Arifiyanti (Ilmu Pendidikan) meraih IPK sempurna 4,00 di jenjang doktor dan menjadi lulusan tercepat.

Nuri Aprilia Handayani, M.Pd. (jenjang magister) juga meraih IPK 4,00.

Reni Novia Alfiyanti, S.Pd. (Manajemen Pendidikan) meraih IPK tertinggi sarjana dengan nilai 3,97.

Amalia Fadlilah Amri, S.Tr.Ds. (Tata Busana) menjadi yang terbaik di jenjang sarjana terapan dengan IPK 3,97.

Sementara itu, Aulia Aginta, S.Pd. menjadi lulusan sarjana termuda pada usia 20 tahun 8 bulan, dan Sholihah Akmalia Ratri Nugrahani, S.Tr.Par. menjadi lulusan sarjana terapan termuda pada usia 20 tahun 11 bulan.

Sebagai penutup, Sumaryanto mengajak para lulusan untuk terus meningkatkan kompetensi dan tidak berhenti menempuh pendidikan di jenjang saat ini. ***

Berita Lainnya

Terkini