YLKI Sebut Bagasi Berbayar Kenaikan Tarif Pesawat Terselubung

11 Januari 2019, 22:58 WIB
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi/dok

JAKARTA – Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menegaskan pengenaan bagasi berbayar adalah kenaikan tarif pesawat secara terselubung.

Setelah Lion Air mengenakan kebijakan baru, yakni bagasi berbayar; hal serupa akan diikuti oleh Citilink. Kemenhub sudah memberikan lampu hijau untuk hal tersebut. Namun diperlukan waktu dua minggu untuk sosialisasi.

Tulus menilai, ini bukan perkara sosialisasi saja, tetapi menyangkut hak konsumen yang berpotensi dilanggar. “Sebab faktualnya pengenaan bagasi berbayar pengeluaran konsumen untuk biaya transportasi pesawat menjadi naik,” katanya dalam keterangan resminya, Jumat (11/1/2019).

Tulus menegaskan, bagasi berbayar adalah kenaikan tarif pesawat secara terselubung. Pengenaan bagasi berbayar berpotensi melanggar ketentuan batas atas atas tarif pesawat. Seharusnya Kemenhub bukan hanya meminta pihak maskapai untuk menunda pemberlakuan bagasi berbayar, tetapi juga mengatur besaran dan mengawasi pelaksanaan bagasi berbayar tersebut.

Jika tak diatur diawasi, pengenaan bagasi berbayar adalah tindakan semena-mena maskapai, karena hal tersebut bisa menyundul tarif batas atas bahkan menyundul tarif maskapai yang selama ini menerapkan _full services policy_, seperti Garuda, dan Batik.

Sedangkan service yang diberikan Lion Air, dan nantinya Citilink masih berbasis Low Cost Carrier. “Ini jelas tindakan tidak adil bagi konsumen. Kalau bagasi berbayar diterapkan tanpa standar harga yang jelas, lalu apa gunanya kebijakan tarif batas atas dan batas bawah pada pesawat?,” Tulus mengakhiri. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini