Yogyakarta Digadang Menjadi Pusat Wisata Kebugaran Nasional

UGM) berupaya mendukung Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi pusat wisata kebugaran (wellness tourism) nasional.

16 September 2025, 05:30 WIB

Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) berupaya mendukung Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi pusat wisata kebugaran (wellness tourism) nasional.

Sinergi antara akademisi, tenaga medis, dan pelaku olahraga diharapkan mampu menjadikan Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai kota pelajar, tetapi juga destinasi utama wisata kebugaran.

Wacana ini mengemuka dalam webinar bertajuk “Penanganan Cedera pada Olahraga dan Diseminasi Ilmiah Magister Ilmu Biomedik dalam Pengembangan Wisata Kebugaran” yang diselenggarakan oleh Pusat Kedokteran Herbal UGM bersama Program Magister Ilmu Biomedik FK-KMK UGM dan Perhimpunan Pembina Kesehatan Olahraga Indonesia (PPKORI) DIY.

Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional.

Menurut Prof. Denny Agustiningsih, Ketua Program Studi Pendidikan Dokter FK-KMK UGM, wisata kebugaran lebih dari sekadar berolahraga saat liburan.

Ia menekankan aktivitas ini harus berbasis pada kesiapan tubuh, baik fisik maupun mental, termasuk asupan gizi, hidrasi, dan kualitas tidur yang memadai.

“Edukasi mengenai kesiapan tubuh adalah langkah krusial untuk mencegah cedera saat berolahraga,” ujar Denny.

dr. Santosa Budiharjo, Ketua PPKORI DIY, menilai bahwa sektor wisata kebugaran memiliki potensi ekonomi besar jika dikelola secara serius dan diiringi dengan regulasi yang tepat.

Senada dengan hal itu, Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian kepada Masyarakat FK-KMK UGM, Dr. dr. Sudadi, menyatakan,UGM siap mendukung pengembangan wisata kesehatan. Ini sejalan dengan Rencana Strategis Academic Health System (AHS) FK-KMK UGM 2025–2029.

“Webinar ini juga telah merumuskan beberapa rekomendasi praktis, seperti pengelola wisata perlu menyediakan informasi syarat kebugaran, pilihan aktivitas, dan memastikan ketersediaan air minum yang cukup,” jelas Sudadi.

Mencegah Cedera dan Pentingnya Nutrisi

Dalam webinar tersebut, Dr. dr. Yudha Mathan Sakti dari Departemen Bedah FK-KMK UGM menyoroti fenomena “weekend warrior”, yaitu individu yang berolahraga intensif hanya di akhir pekan tanpa persiapan matang, sehingga rentan mengalami cedera.

“Cedera dapat dicegah melalui edukasi, persiapan yang baik, dan manajemen rehabilitasi yang efektif, yang sangat penting dalam konteks wisata kebugaran,” kata Yudha.

Sementara itu, Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis P. dari Indonesia Sport Nutritionist Association mengingatkan bahwa pola makan yang tepat, suplemen, dan pemulihan nutrisi juga penting untuk mencegah cedera berulang.

Dr. Arko Jatmiko Wicaksono dari Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM menambahkan pentingnya pemilihan obat yang aman, terutama bagi atlet profesional, agar sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh WADA dan IADO.***

Berita Lainnya

Terkini