GIANYAR – Indonesia kaya akan satwa burung baik yang jinak hingga langka di mana sebanyak 250 spesies burung dunia itu ada di Bali Bird Park Kabupaten Gianyar, Bali. Sebagai salah satu obyek favorit wisatawan keberadaan Bali Birdk Park berlokasi Jalan Serma Cok Ngurah Gambir Singapadu Kecamatan Batubulan, tidak pernah sepi, terlebih pada hari libur.
Wisatawan asing dan domestik, menjadikan taman burung sebagai sarana rekreasi berlibur bersama keluarga. Tidak hanya sebagai sarana wisata, keberadaan Bali Bird Park juga menjadi sarana edukasi dan konservasi, untuk merawat dan melindungi satwa dari kepunahan.
Karenanya, masyarakat khususnya kalangan sekolah mulai Taman Kanak Kanak hingga Perguruan Tinggi, dipersilakan datang sembari mengenal beragam spesies burung terbesar di Tanah Air itu.
Dengan harga tiket masuk yang relatif terjangkau Rp100 ribu untuk dewasa dan separuh harga untuk anak-anak, mereka bisa menyaksikan aneka satwa burung ditambah paket fun game menarik dan lunch,di kawasan yang cukup asri itu.
Untuk rombongan anak-anak sekolah, mereka disediakan seorang pemandu yang akan berkeliling menjelaskan, spesises burung, perilaku burung hingga sejarahnya.
“Anak-anak itu mesti mengetahui, apa yang tidak boleh dan tidak seperti tidak boleh memberi maka sembarangan karena itu bisa menjadikan burung sakit,” tutur Director of Sales & Marketing Made Herry Erika Sedana, Minggu (23/11/14).
Edukasi lainnya, diberikan agar mereka bisa mengenali perbedaan antara burung jantan dan betina seperti burung kakatua. Apalagi, selama ini pengunjung utamanya anak-anak yang tidak bisa membedakan jenis kelamin burung, jadinya mereka tebak-tebakan.
Contohnya, burung kakatua yang jantan, matanya berwarna hitam sedangkan betina warna coklat. Demikian juga, warna burung nuri yang cukup unik di mana dia harus selalu berpasangan, tidak boleh dipisahkan. Nuri jantan warna bulunya hijau sedangkan betina berwarna merah.
“Ini semua kan edukasi, anak-anak bisa belajar tentang banyak hal seperti perilaku burung, bagaimana bersikap, tidak boleh meremas burung dan lainnya,” sambung Erika sembari menambahkan, mayoritas koleksi burung berasal dari Indonesia sebanyak 230 spesies.
Kata Erika, Indonesia memiliki cukup banyak aneka jenis burung. “Kita kadang melhat burung yang di luar, banyak, padahal jumlah spesiesnya jauh lebih banyak dari itu,” tukasnya di sela sela Indonesian Chef Association Gathering 2014.
Karena itulah, yang kemudian coba dilakukan Bali Bird Park dengan memasukkan semua kolekasi di lima regional seperti Bali, Papua, Borneo. Kesemuanya koleksi yang ada, sambung Erika mencerminkan semua burung yang ada di lima area Tanah Air termasuk burung yang mau punah.
Diharapkan, lewat taman burung itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk sama sama belajar mengenali kekayaan satwa nusantara termasuk bagaimana melestarikan agar jangam sampai punah. (rma)