10 Bulan Terdampak Covid-19, Dekranasda Bali Ajak UMKM Bangkit

6 Desember 2020, 23:30 WIB
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ni Putu
Putri Suastini Koster/ist

Denpasar – Setelah sekira 10 bulan hampir tidak ada aktivitas
signifikan karena terdampak pandemi Covid-19 para pelaku UMKM di Bali diajak
untuk kembali bangkit menggeliatkan perekonomian daerah.

“Sektor UMKM kita, yang meskipun harus bekerja di rumah, namun tetap
berkreativitas. Sekarang mari bangkit, bergerak lewat Pameran UMKM Bali
Bangkit,” kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi
Bali Ni Putu Putri Suastini Koster di Taman Budaya Art Center Denpasar, Minggu
(6/12/2020).

Putri mengajak semua sektor di Bali, khususnya UMKM untuk bangkit setelah
hampir 10 bulan ‘tertidur’ akibat pandemi Covid-19.

Menurutnya, pameran yang digelar Dekranasda Provindi Bali bersama Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Bali beserta BPD Bali dimaksudkan untuk kembali
menggeliatkan UMKM daerah di tengah pandemi Covid-19.

Para pelaku UMKM diberikan ruang untuk berpameran lewat ajang kali ini.
“Tetapi jangan lupa tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujar
istri Gubernur Bali I Wayan Koster ini.

Pihaknya juga meminta masyarakat agar selalu mentaati prtokol kesehatan atau
prokes dengan disiplin 3M yakni selalu memakai makser terutama saat
beraktivitas keluar rumah, mencuci tangan dengan air bersih atau hand
sanitizer serta menjaga jarak dari kerumunan atau social distancing.

Putri mengungkapkan, Bali terkenal dengan produk-produk berkualitas, ditambah
dengan sentuhan seni tingkat tinggi. Sayangnya, karena kepentingan bisnis
semata, belakangan ini malah di masyarakat dibanjiri produk massal yang lebih
rendah kualitas.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan edukasi kembali masyarakat tentang tugas
dan tanggung jawab kita yang sesungguhnya.

Kata Putri, Bali bukan tempat untuk memproduksi barang sacara massal,
melainkan produk-produk yang berkelas. “Jangan sampai Bali kehilangan produk
aslinya sendiri,” katanya mengingatkan.

Pameran ini juga diharapkan mampu menjembatani UMKM untuk masuk ke marketplace
yang berbasis digital. Salah satunya balimall.id yang diperuntukkan untuk
mewadahi produk-produk asli dan lokal Bali.

Bisa jadi, masih banyak yang terhambat di sana, kita dorong lagi. Kolaborasi
dengan generasi milenial, karena mau tak mau masa pandemi mengharuskan kita
untuk bergerak ke industri 4.0 lebih cepat.

Selain menerapkan prokes yang ketat, Pameran UMKM Bali Bangkit juga dirancang
agar pengunjung tidak membludak alias memperhatikan jarak satu sama lain.
Antara lain lewat pengaturan waktu pengisi stand pameran hingga pembatasan
pengunjung.

“Pembayaran juga dilakukan melalui aplikasi QRIS BPD Bali,”
imbuhnya.(rhm)

Berita Lainnya

Terkini