Pembukaan Bali International Championship I digelar di Gedung Olahraga (GOR) Lila Bhuana Denpasar. |
Denpasar – Perhelatan pencak silat mempertemukan 1.470 Pesilat dari 3 negara bertajuk Bali International Championship I digelar di Gedung Olahraga (GOR) Lila Bhuana Denpasar.
Bali kembali dipercaya menjadi tuan rumah ajang sport skala international yang melibatkan ribuan atlit daerah, nasional dan internasional dan memantapkan diri menjadi sport tourism destinatii utama di Indonesia.
Kali ini cabang olahraga pencak silat mempercayakan gelaran Event internasional yang pertama kali digelar non pemerintah disebut-sebut terbesar di Bali berlangsung 26-28 Juli 2019.
Para pesilat dari Indonesia selaku tuan rumah juga peserta negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, beradu ketangkasan dan kelincahan. Laga merupakan kerja bareng EO Sayap Rajawali Indonesia bekerjasama dengan Perguruan Pencak Silat Tapak Suci, IPSI dan Kadispora Provinsi Bali.
Ketua Panitia Penyelenggaraan Romy Ardiansyah, mengatakan Kejuaraan Bali International Championship merupakan kejuaraan pencak silat open tournament terbesar di Bali. Kejuaraan ini melibatkan semua kelas kategori dari mulai SD SMP, SMA, Mahasiswa/Dewasa.
“Dengan digelar di Bali kami berharap pencak silat semakin terkenal di mata dunia Karena Bali adalah jendela Indonesia dan sudah sangat terkenal di mata wisatawan dunia,” katanya menegaskan.
Pihkanya juga bertekad kejuaraan ini akan berjalan lebih baik dari event yang telah ada dan agar tercipta bibit bibit berbakat yang memiliki prestasi dunia.
Saat membuka kejuaraan, Plt Kadispora Provinsi Bali Made Rentin mengatakan, semakin banyaknya event olahraga dari tingkat lokal, nasional dan internasional maka kepercayaan dunia pada Bali untuk menyelenggarakan beragam acara termasuk sport event semakin besar.
“Saya menyambut baik digelarnya acara ini di Bali selain semakin memantapkan diri sebagai sport tourism destination,” tegas Rentin.
Melalui kejuaraan tersebut, kata Rentin, semakin memperkenalkan pencak silat di dunia internasional
“Setiap sport event tourism di Bali setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen,” sebut Rentin yang selain menjabat sebagai Plt Kadispora juga menjadi Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali,
Demikian juga, terjadi peningkatan setiap tahunnya secara kuantitas penyelenggaran event olahraga di Bali baik skala lokal, nasional, regional atau internasional. Hal itu menandakan Bali sangat nyaman dan aman sebagai tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan seperti olahraga.
“Kami dan seluruh stake holder termasuk TNI, Polri dan lainnya bergandeng tangan untuk mensukseskan setiao event yang digelar di Bali agar nama Bali sebagai Sport Tourism Destination semakin mantap,” sambungnya.
Lebih lanjut kata Made Rentin, Gubernur Bali pun menyampaikan kebanggaanya, Bali banyak dipercaya menjadi tempat beragam event sport kelas dunia.
Menurut Gubernur, kedatangan atlit atlit olahraga dari berbagai negara di Bali sebagai media informasi di negara mereka masing-masing Tentang keberadaan Bali sebagai daerah pariwisata yang menarik untuk dikunjungi.
“Kesuksesan penyelenggaraan event-event olahraga akan menambah promosi bagi Bali, bahwa Bali tidak hanya dikenal sebagai daerah pariwisata tetapi juga sangat baik sebagai tempat penyelenggaraan event olahraga,” ujar Made Rentin mengutip pernyataan Gubernur Bali yang dibacakannya.
Mudah-mudahan, lanjutnya kesempatan ini akan membawa Bali sebagai sport tourism destination, sehingga dapat menjadi andalan bagi Bali menambah pendapatan untuk kesejahteraan masyarakat.
Selain di Bali EO acara ini juga pernah membuat event sejenis seperti Yogyakarta Championship, Tugu Muda Championship, Bandung Lautan Api Championship Dan Malang Championship I.
Event di Bali ini nantinya akan digelar secara berkala untuk mengenalkan dan mempopulerkan Pencak Silat kepada khalayak ramau supaya tidak kalah dengan beladiri import.
Pihaknya berharap semua insan pencak silat bisa berpartisipasi pada kejuaraan itu dalam rangka meramaikan dan membudayakan pencak silat sebagai warisan luhur budaya bangsa asli Indonesia. (rhm)