31 Tahun Seruling Dewata, Pertahankan Nilai Luhur Bali Kuno

27 Juni 2016, 06:20 WIB

Kabarnusa.com – Memasuki usaia ke 31  perguruan Seruling Dewata menegaskan diri untuk tetap mempertahankan nilai-nilai luhur Bali Kuno.

Puncak perayaan hari ke 31  perguruan Seruling Dewata dilaksanakan dihadiri Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya  diselenggarakan  Minggu (26/6) di Banjar Bunut Puhun, Desa Bantas, Selemadeg Timur.

Hadir pula Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi, Anggota DPD RI Cok Ratmadi, beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Penglingsir Puri kerambitan, unsur  Muspida, para pimpinan SKPD Pemerintah Tabanan serta Camat dan Perbekel Setempat.

Ketua Panitia I  Wayan Wirasa melaporkan perguruan seruling Dewata ini berdiri pada tanggal  26 Nopember 2007  bertempat di Banjar Bunut Puhun, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur.

Merupakan wujud sebuah perjuangan yang panjang sesepuh bernama Ki Nantra Dewata  Sesepuh  generasi IX perguruan seruling Dewata, beserta para perintis perguruan lainnya.

“Kami bertekad melestarikan nilai-nilai luhur bali kuno peninggalan pertapaan Candra Parwata dari Gunung Watukaru dengan mendirikan perguruan ini,” tandasnya.

Di dalam perguruan seruling Dewata terdapat 72 ilmu silat Bali Kuno yang terdapat  dalam pustaka  seruling Dewata namun sampai saat ini baru 27 cabang ilmu silat yang diturunkan pada para muridnya.

Perguruan ini telah banyak memiliki anggota baik  dari kalangan anak-anak, dewasa dan lansia karena perguruan ini tidak  memiliki batasan  umur siapapun bisa berada dalam perguruan ini, jelasnya.

Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam menyambut hari jadinya yang ke 31. Diantaranya pelukatan massal, Kejuaraan silat, Seminar nasional, Japa Marga, Yoga Massal, Pengobatan Massal  dan Pembacaan Weda.

“Kami sangat berharap, selain dari para sesepuh dan murid perguruan, sekiranya kedepan masyarakat Tabanan bisa melihat visi dari perguruan kami,” ucapnya.

Dengan demikian, kegiatan ini dapat berbagi tanggung jawab yang begitu besar dalam melestarikan nilai-nilai tradisi luhung peninggalan leluhur dari pertapaan Candra Parwata.

Sesepuh I ketut Nantra mengucapkan terima kasih  atas kerjasama dan partisipasinya, sehingga perguruan seruling dewata ini masih tetap eksis, walaupun banyak ada pesraman-pesaraman yang terdapat di Bali.

“Bali merupakan pusat pembelajaran Bali kuno, mari kita tingkatkan  minat belajar pada generasi muda, agar bisa  semakin menjunjung tinggi nilai-nilai luhur tradisi dari leluhur,” tutupnya.

Wakil Bupati Sanjaya memberikan apresiasi yang tinggi serta mengucapakan selamat ulang  tahun yang ke 31, semoga dengan bertambahnya usia Perguruan Seruling Dewata, diharapkan dapat melahirkan generasi – genarasi yang lebih bertanggung jawab akan nilai-nilai leluhur, harap Sanjaya.

Dirinya juga merasa  bangga karena Perguruan Seruling Dewata  mampu menjaga eksistensi kearifan lokal dengan turun menurun dan dapat ditularkan kegenerasi sekarang.

“Dengan menjaga kearifan lokal dan  khasanah kebudaayan  tetap terpelihara sedemikian rupa, sehingga bisa menjadi kebanggaan bagi kita semua”, imbuhnya. (gus)

Berita Lainnya

Terkini