7 Tahun, ESDM Rampungkan 1044 Sumur Bor

30 Desember 2013, 19:53 WIB
Menteri ESDM Jero Wacik meresmikan pemanfaatan air bersih di Klungkung, Bali, Senin 30/12/2013 (Kabarnusa)

Kabarnusa.com, Klungkung – Selama tujuh tahun Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan telah merampungkan pengeboran di 1044 titik sumber air bawah tanah.
 

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan dari deteksi keberadaan sumber titik air tanah bawah telah dilakukan pengeboran hingga mencapai 1044 sumur bor selama tujuh tahun terakhir.

“Ada 200 titik itu tersebar di beberapa daerah dan Bali setidaknya ada sekira 15 titik yang telah dilakukan pengeboran,” jelas jelas Jero usai peresmian pemanfaatan sarana air bersih melalui pemboran air tanah dalam di di Desa Tiyingan, Banjarangkan, Klungkung, Bali, Senin 930/12/2013).

Adapun lima belas titik air bawah tanah itu tersebar di Kabupaten Klungkung, Gianyar, Bangli dan Buleleng

Saat ini sedang disurvei jika ada titik-titik air di tanah akan kita bor, di Karangasem sedang dikaji.

Disebutkan, beberapa titik sumber mata air bawah tanah yang tengah dikaji seperti di Jembrana, Tabanan dan Badung.

Sebagaimana diketahui, bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.

Air di bawah tanah harus, untuk rakyat dan ESDM punya kemampuan dengan melakukan pengeboran titik air untuk 200 desa di Tanah Air di setiap tahunnya.

Diakui Jero, banyaknya daerah yang meminta agar dilakukan pengeboran terkendala pada kemampuan ESDM yang setiap tahunnya hanya mampu untuk melayani 200 desa.

“Kita akan prioritaskan daerah-daerah yang sulit air, belum lama di JAwa Barat dan Flores,” sebut dia.

Jero menyebutkan, untuk satu titik sumur bor dapat melayani sekira 1800 warga yang semuanya tergantung pada debit airnya.

Pemerintah terus mencari titik air di daerah yang sulit air untuk kemudian di bor sehingga masyarakat jangan sampai kekurangan air bersih karena hal itu akan menyulitkan kehidupan mereka.

Sejauh ini, kata dia, belum ada peran swasta belum ada yang tertarik untuk program tersebut.

Namun pihaknya membuka pintu bagi swasta buntuk berperan serta lewat corporate social resnponsibility (CSR) masing-masing. (kto)

Berita Lainnya

Terkini