Akhir Tahun, BI Catat Ekonomi Bali Alami Perlambatan

25 November 2016, 09:13 WIB
cik
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Cuasa Iman Karana @2016 kabarnusa

DENPASAR – Bank Indonesia mencatat perkembangan ekonomi Provinsi Bali pada triwulan III 2016 sedikit mengalami perlambatan menjadi sebesar 6,17% (yoy) dibandingkan capaian pada triwulan II 2016 sebesar 6,54%.

“Meskipun mengalami perlambatan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali Triwulan III 2016 tersebut masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional sebesar 5,02% (yoy),” jelas Direktur atau Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Cuasa Iman Karana dalam keterangan tertulisnya Kamis 24 November 2016

Causa menjelaskan, perekonomian Bali didominasi lapangan usaha akomodasi makan dan minum dengan share sebesar 23%, pertanian 15%, konstruksi sebesar 9% dan transportasi dan pergudangan sebesar 9%. Sedangkan, perkembangan ekonomi kabupaten/kota di Bali tahun 2015 pada umumnya tumbuh sebesar 6% ke atas dengan pertumbuhan tertinggi di Kabupaten Gianyar yaitu sebesar 6,34%(yoy).

Kabupaten Karangasem alami pertumbuhan terendah sebesar 6,00%. Adapun kondisi yang menopang pertumbuhan ekonomi Bali di 2015 tercatat sebesar 6,04% (yoy) diatas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,79%.

Cuasa melanjutkan, memasuki triwulan IV 2016, pertumbuhan ekonomi Bali diperkirakan meningkat dalam kisaran 6,06% – 6,46% (yoy). Optimisme tersebut didorong oleh beberapa faktor antara lain : 1)  masuknya periode peak season pariwisata (libur musim dingin Eropa.

Kemudian, meningkatnya permintaan domestik sejalan dengan adanya hari libur dan perayaan hari raya keagamaan yang berlangsung di Triwulan IV (natal dan tahun baru). Faktor lainnya, dorongan stimulus fiskal berupa penyelesaian pembangunan proyek infrastruktur pemerintah.

Juga, relaksasi ketentuan transhipment. Selain itu telah selesainya pembangunan dan perbaikan beberapa proyek infrastruktur yang dapat mendorong peningkatan produksi antara lain berupa proyek irigasi.

“Ekspektasi pelaku usaha ke depan seiring dengan rencana relaksasi LTV (KPR), pemberlakuan tax amnesty, dan tendensi penurunan suku bunga perbankan (dampak implementasi BI 7 days repo rate),” sambunnya.

Ditambahkan Cuasa, untuk keseluruhan tahun 2016, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memperkirakan akan tumbuh pada kisaran 6,15%-6,55% (yoy), meningkat dibandingkan capaian 2015 sebesar 6,04% (yoy). (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini