![]() |
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo bersama M Syauqi saat peluncuran buku tentang Syauqi |
JAKARTA – Di akhir masa tugasnya, KabasarnasMardsya TNI M Syaugi meluncurkan buku berjudul “Bekerja dengan Hati” sekaligus menandai akhir pengabdian sebagai Kepala Basarnas.
Launching buku dilaksanakan setelah seremoni serah terima jabatan (sertijab) Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) dari M Syaugi kepada Kabasarnas yang baru, Marsdya TNI Bagus Puruhito, Kamis (31/01/2019).
Acara berlangsung di ruang serbaguna Gedung Basarnas dihadiri Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) Agus Widjojo, dan perwakilan dari puluhan kementerian dan lembaga, serta mitra Basarnas.
Launching buku diawali pemutaran triller buku, dilanjutkan oleh sambutan Sekretaris Utama Basarnas Dianta Bangun. “Selama memimpin Basarnas, beliau kami juluki sebagai Elang. Itu sesuai dengan perfoma dan karakter beliau. Tatapan matanya tajam, cengkeramannya kuat, powerfull, dan totalitas,” ungkapnya.
Dijelaskan Elang, sejak lahir, induknya telah membuatkan sangkar bukan dari daun yang empuk atau buliran-buliran serat daun, tetapi dengan ranting-ranting. Tidak hanya itu, ketika sayap-sayapnya tumbuh, sang induk sekali waktu menjatuhkan anak elang itu agar belajar terbang.
“Adegium ini simetris dengan beliau (M Syaugi). Mendapat didikan yang tegas dan penuh kedisiplinan sejak usia muda, hingga beliau memiliki karakter yang kuat saat memimpin Basarnas,” lanjutnya. Sementara Ketua DPR RI dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi yang tinggi atas terbitnya buku tersebut.
“Buku ini akan menjadi literasi bagi generasi muda yang butuh bacaan-bacaan bermutu tentang pengalaman-pengalaman hidup yang sarat dengan nilai, falsafah, dan dinamika tentang kehidupan,” ungkapnya.
Bambang sempat berdiskusi dengan Gubernur Lemhanas untuk menjadikan buku tersebut sebagai buku wajib ada dan dibaca di Lemhanas. “Saya belum membaca seluruh isi buku ini, tetapi dari melihat cover dan judulnya, saya sudah bisa memahami konten buku yang dibagikan Pak Syaugi kepada masyarakat,” katanya.
Menurut Bambang, Syaugi belum selesai. Purna tugas itu hanya selesai dari aspek pekerjaan formal, tetapi secara tanggung jawab sebagai putra bangsa, beliau tetap harus berkiprah untuk kemajuan bangsa ini. Sementara M Syaugi mengucapkan terimakasih atas terbitnya buku tersebut.
“Saya menjabat Kabasarnas selama 2 tahun kurang 6 hari. Selama di Basarnas, telah merubah hidup saya. Saya sudah puluhan kali memimpin operasi SAR dengan high quality, seperti gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat, gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya, tragedi jatuhnya Lion Air JT-610, hingga terakhir tsunami Selat Sunda”.
“Kalau jiwa saya dibelah, sebagian jiwa saya militer dan sebagian lagi Basarnas. Saya mencintai institusi ini,” ungkapnya.
Terkait peluncuran buku, Syaugi berharap akan memberikan kontribusi bagi para pegawai di lingkungan Basarnas dan masyarakat di seluruh tanah air. “Buku ini sebagai representasi diri saya dan berharap akan memberikan manfaat bagi para pembaca,” tuturnya. (rhm)