![]() |
Senator Papua Barat Mervin Sadipun Komber |
Kabarnusa.com –
Presiden Joko Widodo diharapkan dapat memberikan sesuatu hadiah atau
kado akhir tahun 2015 yang indah bagi masyarakat dalam penyelesaian
konflik secara menyeluruh di Tanah Papua.
Harapan masyarakat Papua itu disampaikan Senator Papua Barat Mervin Sadipun Komber dalam refleksi akhir tahun 2015.
Menurut
Mervih, dialog atau komunikasi konstruktif antara Pemerintah Pusat
dengan Rakyat Papua atau lebih Dikenal Dialog Jakarta-Papua, merupakan
salah satu solusi dalam rangka menyelesaikan berbagai permasalahan yang
terjadi di Tanah Papua .
“Dialog tersebut harus bermuara pada
ditemukannya peta jalan bagi Masyarakat Papua menuju sebuah tatanan
kehidupan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera dalam kerangka NKRI,”
katanya mengingatkan.
Untuk itu, agar bisa menghasilkan peta
jalan untuk perbaikan kehidupan orang Papua, menurut Mervin, agenda yang
dibicarakan dalam dialog itu harus merepresentasi kondisi riil yang
dihadapi orang Papua.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Republik Indonesia (DPD-RI) Perwakilan Papua Barat, Mervin Sadipun
Komber mengapresiasi kehadiran Presiden di Tanah Papua dan terlebih lagi
Presiden akan menyambut Sang Fajar 2016 di Raja Ampat Papua Barat .
Karenanya,
Mervin berharap Presiden memberikan kado Natal dan Tahun Baru 2016
kepada Masyarakat Papua dengan menggagendakan Dialog pada tahun 2016.
Selain
itu, mempercepat pemekaran daerah2 di Papua Barat, sebagaimana
Alm.Presiden Gus Dur pada tahun 2000 yang lalu juga memberikan kado
Perubahan nama Irian ke Papua.
Dikatakannya, sejak ide dan upaya
realisasi itu diwacanakan pada tahun 2010, dialog Jakarta-Papua dianggap
sebagai jalan terbaik untuk mengakhiri kekerasan dan membangun
kepercayaan antara pemerintah pusat dan orang Papua karena di dalamnya
akan membicarakan berbagai hal bagi kemajuan pembangunan di Tanah Papua .
Kata
dia, kekerasan demi kekerasan hanya menyisakan luka bagi sesama Anak
Bangsa serta kebencian terhadap pemerintah akan terus memuncak.
“Mari kita menunggu kebijakan Presiden untuk berdialog bagi masa depan Tanah Papua dalam kerangka NKRI,” ajak Mervin. (rhm)