Kabarnusa.com – Dalam serangkaian perayaan Hari Raya Nyepi, prosesi pada malam pengrupukan, yakni saat mengarak ogoh-ogoh merupakan momen yang paling rawan karena sering menimbulkan konflik.
Kapolres Tabanan AKBP Komang Suartana mengungkapkan hal itu dalam sambutanya yang dibacakan Wakapolres Tabanan Kompol Putu Dedy Ujiana saat Apel gelar pasukan dalam rangka Pengamanan Hari Raya Nyepi tahun saka 1937 di lapangan Alit Saputra, Tabanan, Kamis (19/3/2015).
Kapolres Suartana mengungkapkan, terkait potensi kerawanan tersebut Polres Tabanan telah mengantisipasinya. Khususnya pada saat malam pengrupukan.
“Di Kabupaten Tabanan ada 917 ogoh-ogoh yang akan diarak pada saat prosesi pengrupukan,” katanya.
Pada perayaan Hari Raya Nyepi ini Polres Tabanan mengerahkan 874 personel untuk pengamanan. “Khusus pada saat prosesi Ngembak Geni setelah Nyepi dikerahkan 254 personel,” paparnya.
Selama perayaan hari raya Nyepi pengamanan dibagi dalam tiga zona pengamanan yakni barat, tengah, timur. Pada masing-masing zona tersebut ditempatkan satu peleton pasukan dalmas. Sementara di Mapolres disiapkan satu peleton pasukan pengurai.
Kapolres berharap suasana kamtibmas di Tabanan selama perayaan hari raya Nyepi tahun ini aman dan kondusif. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama menjaga kamtibmas,” katanya.
Usai apel gelar pasukan, Wabup Tabanan Komang Sanjaya didampingi Wakapolres dan unsur muspida melakukan inspeksi pasukan.
Wabup Sanjaya atas nama Pemkab Tabanan memberikan apresiasi dan terima kasihnya kepada semua pihak yang melaksanakan tugas pengamanan. Baik itu polisi, TNI, Satpol PP, Dishub dan pihak terkait lainnya.
Wabup Sanjaya juga berharap masyarakat bisa manfaatkan momentum nyepi ini untuk eling dan instropeksi diri. “Mari kita bersama melakukan instropeksi diri di saat Nyepi ini untuk eling,” ajaknya. (gus)