Dia meminta manfaat AMSI Jabar benar-benar dirasakan masyrakat. AMSI diharapkan semakin dirasakan kehadirannya oleh anggota dan masyarakat.
Kepada pengurus yang baru dilantik, Uu harap AMSI Jabar mengusung semangat baru agar jauh lebih baik. Uu mengakui, dewasa kini semakin banyak media siber di Indonesia, khususnya di Jabar.
Namun begitu banyak dari media lebih fokus pada bisnis dan mengabaikan persatuan dan kesatuan. Oleh karenanya Uu harap hadirnya ASMI bisa menjaga kualitas media-media siber di Jabar.
Wagub Bali: Jangan Ada Kesan Saling Dominasi Antara Budaya dan Pariwisata
“Banyak media mengabaikan rasa persatuan dan kesatuan,” lanjutnya.
Uu menegaskan, pemerintah sangat membutuhkan peran media. Media diharapkan bisa menjadi kepanjangan tangan dari pemerintah.
“Dengan media kami bisa mendengarkan apa yang diharapkan masyrakat,” ujarnya.
Seminar Media Siber Sehat
UNBI Gelar Seminar ‘Health Tourism’ dan Kesiapan Bali Sambut ‘Free Covid Corridor’
Di Indonesia, berdasarkan catatan dari Dewan Pers pada 2018, terdapat 43.000 media online dari 47.000 media massa. Tidak semua media melengkapi dirinya dengan aspek legalitas yang memadai, demikian dengan sumber daya manusianya sebagai awak media.
Problem inilah yang persoalan media hari ini, banyak media yang performa perusahaan tidak sehat sehingga menghasilkan produk jurnalistik yang tidak berkualitas.
Media online sebagai sebuah keniscayaan di tengah era digital, menjadi rujukan masyarakat untuk mengetahui peristiwa yang terjadi di luar rumah, termasuk landasan mengambil keputusan.
Gubernur Koster Tegaskan Ekonomi Kreatif dan Digitalisasi Prioritas Pembangunan Bali
Selain konten berita berkualias, tak bisa disanggah hari ini juga banyak bertebaran infomasi hoaks. Faiz Rahman dari Diskominfo Jabar menjelaskan, pemerintah Provinsi Jabar mendorong media-media online di Jabar untuk terus meningkatkan kulitasnya karena memiliki peran penting dalam penyebaran informasi atau kebijakan dari pemerintah.
“Umumnya media-media yang bermitra dengan pemerintah adalah mereka yang memiliki legalitas, wartawannya juga melakukan uji kopetensi,” ujarnya.
Bahkan, pemerintah juga berencana memfasilitasi awak media untuk mengikuti uji kopetensi. Guntur Subagja Mahardika Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI, mengatakan, pemerintah memiliki perhatian kepada keberlangsungan bisnis media. Selama pandemi Covid-19, dikatakan dia, belanja media terbanyak datang dari pemerintah.
Geliatkan UMKM, BAZNAS Hadirkan Program ‘Kita Jaga Usaha’ di Bali
Tantangan hari ini, media online basis jurnalistik dihadapkan pada media sosial yang juga turut memproduksi dan mendistribusikan informasi. Namun, media online memiliki kelebihan untuk bisa dipercaya pembaca karena ada aturan cek fakta dan aturan perundang-undangan dalam menjalankan bisnisnya.
Hendrayana Direktur Eksekutif LPDS mendorong media-media online, tak hanya anggota AMSI untuk memenuhi aspek legalitas. Sebab, jika terjadi sengketa berita, awak media dan perusahaan pers bisa menyelesaikannya menggunakan UU Pers No 40 tahun 1999.
“Kalau perusahaanya tidak ada badan hukum, kalau ada sengketa media atau berita, ranahnya jadi UU ITE,” ujarnya.
Kegiatan AMSI Jabar ini mendapat dukungan dari Pemprov Jabar, BNI, PDAM Kabupaten Bogor, produk herbal Gentong Geulis, dan Perum JasaTirta II . ***