Menteri KKP Susi Pudjiastuti usai membuka kejuaraan selam di Pantai Pangandaran/foto: Humas KKP |
PANGANDARAN – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Bupati Pangandaran Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dalam mengatasi persoalan sampah plastik agar meniru pemerintah daerah di Bali.
Menteri Susi menyampaikan harapan itu saat membuka resmi Perlombaan Renang pada Kejuaraan Selam Nomor Laut Pangandaran Open 2018 antar Klub Selam Indonesia di Pantai Timur Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018).
Selanjutnya, Menteri Susi menghimbau agar pemerintah daerah dapat membuat Peraturan Daerah (Perda) mengenai tata kelola kebersihan di perairan Pangandaran, termasuk larangan menggunakan botol plastik sekali pakai.
“Sekarang Pak Jeje tolong dibuatkan Perda. Bali sudah bikin perda, mulai 1 Januari 2019 tidak boleh lagi ada kantong kresek atau botol plastik sekali pakai. Di Pangandaran harus bisa,” ujar Menteri Susi.
Dia mengingatkan, jika penggunaan plastik terus dilakukan maka seluruh saluran drainase di Pangandaran akan tertutup sampah plastik dan akhirnya dapat menyebabkan banjir.
Selanjutnya, Menteri Susi menghimbau agar pemerintah daerah dapat membuat Peraturan Daerah (Perda) mengenai tata kelola kebersihan di perairan Pangandaran, termasuk larangan menggunakan botol plastik sekali pakai.
Pada kesempatan.itu, Menteri Susi menyampaikan apresiasi kepada para atlet yang mengikuti salah satu kompetisi terbesar di Jawa Barat ini. “Nah adik-adik tadi atlet yang tampil luar biasa. Ibu surprise dengan kecepatan kalian berenang,” tuturnya.
Selanjutnya, kepada para peserta lomba Menteri Susi berpesan agar terus melatih kemampuannya. “Terus latihan dan jangan putus asa. Yang kalah, tahun depan harus menang. Yang menang usaha lagi untuk mempertahankan prestasinya,” tutupnya.
Bupati Jeje Wiradinata mengungkapkan, acara ini akan menjadi magnet wisata Pangandaran sekaligus ruang pembinaan bagi atlet renang dalam menyiapkan atlet yang kompeten.
“Acaranya memang luar biasa. Acara ini menjadi ruang pembinaan bagi atlet atlet renang. Yang kedua menjadi even wisata yang bagus. Panitia nanti promosi, kalau perlu skalanya internasional. Saya kira banyak peminatnya,” ungkapnya.
“Yang ketiga, benar kata Bu Menteri, sebagai aksi cinta laut. Laut harus bersih, tidak boleh membuang sampah karena merupakan slaah satu sumber kehidupan kita juga,” tambahnya.
Ketua Penyelenggara, Hadid Suherman mengatakan, ajang ini bertujuan membina dan meningkatkan minat dan prestasi olahraga selam di Jawa Barat. Hal itu, dilakukan sejak dini sekaligus dalam menghadapi kejuaraan-kejuaraan selam di tingkat nasional serta persiapan dalam menghadapi PON XX 2020 di Papua.
Laut di Pantai Pangandaran, ucapnya, memiliki potensi yang sangat besar, terutama bawah laut. “Ini untuk menjadikan Kabupaten Pangandaran sebagai salah satu destinasi wisata bawah air nasional yang dimiliki Jawa Barat,” katanya.
Adapun kelompok peserta renang terbagi beberapa KU (Kelompok Umur), yaitu KU Senior (18 Tahun ke atas) kelahiran tahun 2000 dan KU Junior B (15-17 tahun) kelahiran tahun 2001-2003, KU Junior C (12-14 tahun) kelahiran tahun 2004-2006, KU Junior D (10-11 tahun) kelahiran tahun 2007-2008, KU Junior E (9 tahun kebawah) kelahiran tahun 2009. (rhm)