![]() |
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bantuan langsung produk pakan ikan mandiri hasil produksi Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (UPT-DJPB). /ist |
Jepara-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bantuan langsung produk pakan ikan mandiri hasil produksi Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (UPT-DJPB).
Sebanyak 5 kelompok pembudidaya ikan di Blitar dan 1 kelompok pembudidaya ikan di Madiun menerima bantuan 18 ton pakan ikan mandiri hasil produksi Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara (Kamis, 25/6).
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto di Jakarta (27/6) menyatakan bahwa penyaluran bantuan diharapkan dapat berkontribusi menjaga geliat pembudidaya skala kecil untuk dapat terus berproduksi.
“Program bantuan pakan ikan mandiri merupakan salah satu program prioritas KKP yang berdampak langsung kepada pelaku usaha perikanan. Selain menjaga roda ekonomi masyarakat, bantuan ini juga merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stok kebutuhan ikan, khususnya produk perikanan budidaya di daerah,” lanjut Slamet.
Slamet menyampaikan bahwa semangat masyarakat untuk berbudidaya masih sangat tinggi meski keadaan ekonomi masih belum sepenuhnya kembali stabil. Hal ini tentunya sejalan dengan permintaan pasar akan produk perikanan baik dari dalam maupun luar negeri yang telah mulai kembali normal setelah melewati masa kritis pandemi Covid-19.
“Dengan berbagai upaya dan stimulus yang telah diberikan oleh pemerintah, semoga dapat mempercepat pemulihan ekonomi seperti sedia kala,” pungkas Slamet.
Sebagi informasi, sepanjang tahun 2020 total bantuan pakan mandiri yang telah disalurkan hingga bulan Mei ialah sebanyak 254,675 ton. Bantuan ini diberikan kepada 219 kelompok pembudidaya ikan di 13 provinsi dan 42 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Kepala BBPBAP Jepara Sugeng Raharjo mengatakan bahwa BBPBAP Jepara siap mendukung penuh program pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya pembudidaya ikan. Melalui produksi Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari) di BBPBAP Jepara, dirinya optimis program ini dapat menjadi elemen penggerak ekonomi.
Sugeng menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas pakan mandiri yang dihasilkan, karena proses produksi pembuatan pakan menggunakan bahan baku yang berkualitas serta telah mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Saya berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga meringankan beban biaya produksi di pembudidaya untuk kelangsungan produksi mereka,” tutup Sugeng.
Pada tahun 2020, BBPBAP Jepara mencanangkan target penyaluran bantuan pakan ikan mandiri sebanyak 140 ton. Hingga pertengahan bulan Juni 2020 bantuan pakan ikan mandiri yang telah terealisasi sebanyak 42 ton.(lif)