![]() |
Kata Empu Daksa Yaksa, pembangunan rohaniah dan spiritual memerlukan pemimpin yang memberikan keteladanan, jauh dari kecacatan secara spiritual, moral, sosial, serta cacat etika politik. |
Kabarnusa.com – Pemimpin daerah baik di kabupaten dan kota di Bali memerlukan figur pemimpin yang seimbang secara spiritual material untuk menjawab kuatnya tantangan global ke seluruh dunia, yang bisa destruktif terhadap budaya dan kearifan lokal.
Hal itu disampaikan Mpu Dhaksa Yaksa Acharya Manuaba, sulinggih yang duduk di Sabha Pandita PHDI Pusat dan Sira Mpu Dharma Sunu, Sulinggih di Paruman Pandita PHDI Bali.
Mpu Daksa menyatakan hal itu dalam dharma wacana serangkaian acara Tirta Yatra pasangan calon bupati-calon wakil bupati Karangasem, Senin 3 Agustus 2015.
Hadir dalam Tirta Yatra paket Wayan Sudirta – Made Sumiati (SMS), calon bupati dan calon wakil bupati yang diusung PDIP pada Pilkada 9 JUli 2015.
Dalam paparannya, berisi tuntunan bagi calon pemimpin dan nasihat buat rakyat yang akan memilih pemimpinnya dalam Pilkada 2015.
Makin kuatnya tantangan global ke seluruh dunia, yang bisa destruktif terhadap budaya dan kearifan lokal, jadi alasan makin kuat untuk memilih pemimpin yang orientasi kepemimpinannya seimbang antara spiritualitas dan hal-hal material.
Rakyat yang membiarkan dirinya dipimpin oleh kepememimpinan berorientasi material semata, bisa menyebabkan pembangunan lebih menonjolkan hal-hal duniawi, dan menomorduakan religiusitas, spiritualitas, serta hal-hal rohani.
“Bila yang memimpin adalah figur yang orientasinya material belaka, pembangunan fisik mungkin bisa gemerlap, namun hati rakyatnya hampa,” katanya.
Kata Mpu Daksa, pemimpin seperti itu bisa dipertanyakan secara spiritual, moral, sosial bahkan dari segi etika politik.
Pembangunan rohaniah dan spiritual memerlukan pemimpin yang memberikan keteladanan, jauh dari kecacatan secara spiritual, moral, sosial, serta cacat etika politik.
Kalau ia bukan pemimpin yang cerdas, tidak akan mampu membaca denyut aspirasi rakyat dan umat Hindu, dan sulit diharapkan mampu menjaga kesucian pura serta bhisama-bhisama Parisada.
Mpu Dhaksa Yaksa Acharya Manuaba memberikan dharma wacana di Pura Goa Lawah, Kab.Klungkung, sementara Sira Mpu Dharma Sunu memberi dharma wacana di Pura Lempuyang Luhur.
Hadir dalam acara itu Ketua PHDI Bali Prof. Dr. IGN Sudiana, Ketua Tim Pemenangan Wayan Sutena, Wakil Ketua DPD PDIP Triana Tira, Humas Tim Wayan Suara Arsana dan beberapa Relawan ”SMS” (Sudirta-Made Sumiati) lainnya. (rhm)