Tabanan – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Bali H.Bambang Santoso dalam Silaturahmi dan Kunjungan Kerja Daerah Menyerap Aspirasi Masyarakat dan Daerah di Tabanan, meresmikan Yayasan Rumah Aspirasi Ummat (Rahmat) yang berlokasi di Jln. Anyelir X, Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Tabanan, Bali, Kamis (26/12/2019).
Senator Bali H.Bambang Santoso yang populer disebut dengan inisial HBS tersebut dalam sambutannya mengharapkan Yayasan Rahmat ke depan diharapkan bisa memberikan solusi bagi ummat Islam dalam memberikan pelayanan sosial khususnya dalam pemakaman yang selama ini sering menjadi masalah yang dihadapi ummat Islam di Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan.
“Jumlah ummat Islam di Kabupaten Tabanan sekitar enam persen dari total jumlah penduduk. Selama ini, pengadaan lahan pemakaman yang masih jadi masalah. Di RS Sanglah, Denpasar setiap tahun rata-rata ada sekitar 10 jenazah muslim yang tidak diketahui keluarganya sehingga harus diurus pemakamannya oleh ummat Islam di Bali karena bila tidak ada yang mengurus akan dikremasi. Di sini, Yayasan Rahmat harus bisa berperan ikut membantu,” katanya berharap.
HBS juga berharap Yayasan Rahmat dalam aksi sosialnya melakukan pendataan warga miskin tidak hanya dari kalangan umat muslim, tapi juga pendataan ummat non muslim.
“Yayasan Rahmat tidak boleh pilih-pilih dalam memberikan bantuan. Karena Nabi Muhammad mengajarkan Ummat Islam harus memuliakan tetangganya apa pun agama dan latarbelakangnya,” pesannya.
Pada kesempatan tersebut HBS juga mengajak ummat Islam di Tabanan untuk bersatu dan tidak mudah goyah terpecah belah diterpa isu-isu kekinian yang dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin melemahkan Islam.
“Saya beberapa waktu lalu melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Bali untuk mencari kebenaran tentang isu-isu kekinian seperti isu pemaksaan penggunaan baju seragam sekolah setiap Kamis harus berpakaian adat Hindu bagi ummat Islam ternyata tidak ada,” katanya.
Demikian juga tentang isu-isu kekinian lainnya seperti tentang Rancangan UU Provinsi Bali yang disampaikan oleh pihak-pihak yang belum pernah membaca draft rancangannya.
“Ummat Islam harus bisa bersatu menangkal isu dan upaya pihak-pihak tertentu yang ingin mengadu domba masyarakat,” pesannya.
Sebelumnya, Anggota Badan Pendiri yang juga Ketua Umum Yayasan Rahmat H. Anwar Haryono dalam laporannya mengemukakan, Yayasan Rahmat berdiri dilatarbelakangi adanya keluhan ummat Islam yang tidak bisa masuk menjadi anggota Rukun Kifayah Islam (RKI) dengan berbagai alasan.
Di antaranya karena pendaftaran anggota RKI sudah ditutup atau RKI yang sudah ada tidak menerima anggota lagi dan alasan lainnya.
“Karena tidak menjadi anggota RKI, ummat muslim yang meninggal dan dikuburkan di Tabanan harus membayar mahal di atas Rp 2 juta. Hal ini karena terbatasnya lahan makam yang ada meski di Tabanan ada 12 lahan makam muslim, tapi ukurannya tidak terlalu luas,” katanya.
Menurut Anwar Haryono, dengan adanya Yayasan Rahmat ummat Islam di Tabanan yang jumlahnya sekitar 27.521 orang yang belum menjadi anggota RKI bisa mendaftar menjadi anggota RKI Mandiri Yayasan Rahmat.
“Saat ini yang menjadi anggota RKI Mandiri yayasan Rahmat ada sekitar 257 orang yang tersebar di seluruh Kabupaten Tabanan. Kami siap melakukan pengurusan jenazah
sampai memakamkannya,” paparnya.
Anwar Haryono menyebutkan, saat ini Yayasan Rahmat sudah memiliki ambulance bantuan CSR dari PLN yang difasilitasi HBS.
Selain itu, Yayasan Rahmat juga telah bekerjasma dengan Yayasan Pemakaman Alkhaerat (Yaspa) untuk fasilitasi pemakaman di lahan makam yang berlokasi di Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
“Ambulance milik Yayasan Rahmat bisa digunakan untuk pengantaran jenazah tanpa dikenakan uang sewa,” ujarnya.
Usai meresmikan Yayasan Rahmat, pada acara yang dihadiri sejumlah pejabat, Tokoh Agama Islam dan Tokoh Masyarakat tersebut, HBS juga melakukan penyerapan aspirasi masyarakat melalui tanya-jawab dengan sejumlah undangan yang hadir. (gus)