Kabarnusa.com –
Rombongan Komisi C DPRD Jawa Tengah yang tengah melakukan studi banding
di Bali terpaksa pulang naik bus carteran menyusul penutupan Bandara
Internasional I Gusti Ngurah Rai akibat terdampak abu letusan Gunung
Burujari, anak Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Rombongan
wakil rakyat asal Jawa Tengah itu, termasuk dari ribuan calon penumpang
yang batal terbang karena Bandara Ngurah Rai ditutup untuk semua
penerbangan baik domestik maupun internasional.
Otoritas bandara mengumumkan penutupan sejak Selasa 3 November malam, hingga Kamis 5 November 2015 pagi.
“Seharusnya
kami berangkat siang ini, tetapi tadi pihak travel menginformasikan
bandara ditutup sehingga penerbangan dari Denpasar ke Semarang
dibatalkan,” kata anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah Sidi Mawardi kepada
Kabarnusa.com di Hard Rock Hotel Kuta.
Awalnya, mereka masih
bertahan bahkan akan memperpanjang menginap di Bali, sembari mencari
penerbangan berikutnya hari Kamis besok.
Meski harus menambah biaya menginap semalam, mereka siap menerima konsekuensinya.
Hanya saja, karena tetap belum ada kepastian jadwal terbang, sehingga diputuskan untuk mengalihkan perjalanan lewat darat.
“Tadi, teman-teman memutuskan pulang naik bus ke Semarang,” kata anggota Fraksi Partai Golkar asal Purwokerto itu,
Meski
berat, karena harus menempuh perjalanan cukup jauh lewat jalur darat,
namun mereka tidak ada pilihan lain, kecuali pulang naik bus.
Sidi
menuturkan, Kamis besok, mereka harus sudah ngantor di gedung dewan
karena harus mengikuti agenda bimbingan teknis (Bimtek) dari Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui, rombongan dewan itu,
tengah melakukan studi banding ke Bali di antaranya ke Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi Bali di Renon Denpasar. (rhm)
Kini rombongan wakil rakyat asal Jateng bersama staf, dalam perjalanan pulang ke Semarang Ibu Kota Jawa Tengah. (rhm)