Menteri Marwan Bangun Lumbung Desa untuk Tekan Harga Komoditi

9 Februari 2016, 17:07 WIB

Kabarnusa.com
Kenaikan harga kebutuhan pokok tidak hanya menjelang hari besar agama,
seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal pasca hari hari besar tersebut,
harga kebutuhan justru semakin tak terkendali. Untuk itu, diharapkan
dengan lumbung desa akan bisa menekan harga komoditi di pasaran.

Komoditas
harga daging sapi di sejumlah daerah, speerti Jabodetabek, Banten dan
Jawa Barat dab sebagian Jawa Tengah. masih di atas 100 ribu rupiah per
kilogram. Bahkan, sejumlah tempat sempat menyentuh harga ke level
tertinggi Rp 130 ribu per kilogram.

Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, mencanangkan program
pendirian lumbung pangan desa yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes).

BUMDes bisa menjadi pedagang pengumpul dari petani dan sebagai pemasok kebutuhan pokok langsung ke pasar.

Kata
dia, pendirian lumbung desa melalui BUMDes ini tidak hanya sebagai
buffer stock terhadap kebutuhan pangan, tetapi juga bisa menjadi
stabilisasi harga.

“Lumbung pangan ini menjaga kebutuhan
akan pasokan dari pihak luar,” ungkap Menteri Marwan dalam siaran pers
diterima Kabarnusa.com, Selasa (9/2/2016).

Selain itu, BUMDes
juga bisa melakukan aktivitas pengolahan hasil pertanian, terutama
pangan, sehingga bisa dijual tidak dalam bentuk bahan mentah.

Para
petani diharapkan mendapat nilai lebih dari pengolahan tersebut.
Sehingga pada saat panen raya, kelebihan panen bisa diolah dalam bentuk
barang jadi lainnya, sehingga pasokan tetap terkontrol.

Adanya program produksi dan pasokan pasar untuk masing-masing komoditi yang berdasarakan kebutuhan pasar.

“Kami
sangat yakin ke depan kita bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok.
Sehingga tidak ada lagi keluhan masyarakat karena harus mengalami
kenaikan harga,” ujarnya.

Untuk menjadikan petani peternak sebagai pemasok daging, memang perlu sebuah manajemen ditingkat petani produsen.

Karena itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transigrasi tengah menjajaki kerjasama dengan BULOG.

Bulog selama ini berperan sebagai penyangga komoditi, sudah pengalaman mengelola cadangan pangan dan stabilisasi harga beras.

“Jadi,
kita akan menjalin kerjasama dengan Bulog untuk melatih para aparat
desa dan masyarakat desa dalam manajemen dan pengelolaan BUMDes,”
terangnya. (ari)

Berita Lainnya

Terkini