Bank Indonesia Perkirakan Penjualan Eceran di Bali Terus Bertumbuh

Kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, prakiraan meningkatnya penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan Sub Kelompok Suku Cadang dan Aksesori meningkat sebesar 8,2% (mtm).

18 November 2024, 22:52 WIB

Denpasar – Berdasar survei penjualan eceran pada bulan Oktober 2024, Bank Indonesia memperkirakan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali melanjutkan peningkatan dari bulan sebelumnya atau terus bertumbuh.

Sebagaimana tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada Oktober 2024 yang diprakirakan sebesar 118,1 atau secara tahunan tumbuh 11,8% (yoy).

Kondisi ini menunjukkan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali masih tetap terjaga atau berada di level optimis (>100).

IPR Bali tetap dalam tren peningkatan selama 33 (tiga puluh tiga) bulan terakhir.

Survei Penjualan Eceran (SPE) Bali merupakan survei bulanan terhadap 100 penjual eceran/pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya yang bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.

Kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, prakiraan meningkatnya penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan Sub Kelompok Suku Cadang dan Aksesori meningkat sebesar 8,2% (mtm).

“Peningkatan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor meningkat sebesar 2,8% (mtm), Barang Budaya dan Rekreasi meningkat sebesar 2,3% (mtm), serta Peralatan Informasi dan Komunikasi meningkat sebesar 1,7% (mtm),” sebut Erwin Soeriadimadja dalam keterangan tertulis Senin 18 November 2024.

Hal ini sejalan adanya Hari Raya Kuningan pada awal Oktober 2024. Sementara itu pada September 2024, IPR tercatat sebesar 118,3 atau secara tahunan tumbuh 13,0% (yoy).

“Peningkatan kinerja penjualan didorong oleh pertumbuhan ekonomi Bali yang positif secara umum sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat,” lanjut Erwin Soeriadimadja.

Sejalan dengan Bali, penjualan eceran secara nasional pada bulan September 2024 juga mengalami pertumbuhan sebesar 4,8% (yoy) namun sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya sejalan dengan normalisasi tingkat kunjungan wisatawan pasca musim liburan.

Peningkatan IPR Bali secara tahunan menunjukkan optimisme penjualan retail yang semakin membaik sehingga mampu mendorong kontribusi Lapangan Usaha (LU) Perdagangan. Pada Maret 2025, penjualan eceran di Bali diprakirakan kembali meningkat.

Responden memprakirakan penjualan pada 6 bulan ke depan akan mengalami kenaikan yang ditunjukkan oleh Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Maret 2025 tercatat sebesar 190,0 atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 184,0.

Dalam menjaga kinerja penjualan eceran dan tingkat konsumsi masyarakat, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali senantiasa berkoordinasi erat dalam menjaga stabilitas harga komoditas agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan ekonomi Bali tetap tumbuh kuat.

Artikel Lainnya

Terkini