Siti Sapurah (foto:kabarnusa) |
DENPASAR – Orang tua diharapkan meningkatkan kewaspadaan menyusul kian beberapa kasus penculikan anak dan pelecehan seksual yang terjadi akhir-akhir ini di Bali.
Hal itu yang melatarbelakangi digelarnya sosialisasi tentang “Kewaspadaan Terhadap Kekerasan dan Pelecehan Seksual pada Anak serta kekerasan Dalam Rumah Tangga” pada guru-guru sekolah.
Kegiatan berlangsung di Kelurahan Sesetan , Kepala Lingkungan dan PKK Kelurahan Sesetan yang dilaksanakan pada Rabu (19/10/2016).
Siti Sapurah pendamping hukum dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar dan N. Arindri Dangkua, M.Psi, seorang Psikolog di P2TP2A Kota Denpasar menjadi pembicara..
Siti Sapurah memaparkan, cerita seputar kasus-kasus pelecehan seksual yang dialami anak-anak yang dapat dipakai sebagai pembelajaran agar orang tua lebih waspada.
Karena berdasarkan beberapa kasus perlu diwaspadai bahwa pelaku pencabulan atau kekerasan seksual terhadap anak umumnya adalah orang-orang yang dekat dengan korban dan jangan pernah percaya terhadap orang asing.
Dalam kesempatan ini disampaikan pula pentingnya dukungan moral dari keluarga terhadap korban.
“Jangan pernah merasa malu atas kejadian yang menimpa korban, karena itu merupakan tindakan kriminal atau kejahatan dari pelaku yang harus dilaporkan,” tegas Ipung, sapaan Siti Sapura..
Sedangkan Arindri lebih menekankan pemaparan pada kasus kekerasan terhadap wanita maupun KDRT, dan pentingnya ditanamkan pendidikan seksual pada usia dini.
Acara diisu pemutaran film animasi mengenai Sex Education yang berisikan cerita seputar modus maupun kejadian kejahatan seksual terhadap anak.
Diharapkan dengan penayangan film animasi ini akan dapat lebih meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar. (gek)