Basarnas Bali Siagakan Alut dan Personel Antisipasi Mudik Lebaran

25 Mei 2019, 09:12 WIB
Kepala Kantor SAR Denpasar Hari Adi Purnomo

Jimbaran – Kepala Kantor SAR Denpasar Hari Adi Purnomo menegaskan kesiapannya baik Alut dan personil guna mengantisipasi adanya arus mudik, baik dengan moda transportasi laut maupun udara saat momen libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah.

Purnomo memaparkan hal itu saat menerima kunjungan Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama melakukan kunjungan kerja ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Jumat (24/05/2019).

Kedatangan Purnamauntuk mengawasi kesiapan Basarnas Bali dalam menghadapi Siaga SAR Lebaran dan juga melakukan beberapa evaluasi di bidang operasi SAR. Sekitar pukul 11.00 Wita, ia tiba di Kantor yang berlokasi di Jalan Raya Uluwatu, Jimbaran.

Mengawali rangkaian kegiatan yang berlangsung selama 2 hari tersebut, Budi Purnama mengadakan rapat internal dengan Kepala Kantor Basarnas Bali beserta pejabat lainnya.

Purnomo, selaku Kepala Kantor memaparkan terkait kesiapan Alut dan juga personil guna mengantisipasi adanya arus mudik, baik dengan moda transportasi laut maupun udara.

“Kami juga siagakan personel untuk pemantauan di beberapa titik objek-objek wisata yang biasanya ramai pengunjung di saat libur lebaran,” tuturnya. Pada kesempatan itu, ia juga memberikan pengarahan kepada seluruh pegawai.

Dalam arahannya Budi Purnama memberikan banyak motivasi khususnya untuk para rescuer. Ia berpesan agar dalam melaksanakan tugas harus dengan kesungguhan dan keikhlasan.

“Detak jantung kita adalah ibadah, setiap tarikan nafas kita adalah ibadah, karena kita memiliki tugas eksekusi dalam mencari dan menolong,” tegasnya.

Sebagai instansi yang membidangi pencarian dan pertolongan, seluruh personil khususnya bagian operasi harus siapsiaga 24 jam, 7 hari terus menerus, untuk antisipasi kemungkinan kejadian yang memerlukan bantuan Basarnas.

Sementara Budi dalam arahannya menegaskan secara lebih spesifik posisi Basarnas Bali, dimana menjadi destinasi pariwisata skala internasional, disamping itu wilayah perairannya masuk jalur sebagai Alki 2 yang tepatnya berada di selat Lombok.

Wilayah sepanjang Alki 2 dilewati kapal-kapal besar berbendera negara-negara luar negeri, sehingga bisa saja terjadi kecelakaan pelayaran ataupun kebutuhan bantuan Madevac.

Menurutnya hal inilah yang menjadi alasan penempatan Alat Utama berupa helikopter di Bandara Ngurah Rai. “Indonesia harus bisa memberikan jaminan keselamatan terhadap arus transportasi laut dan udara, jaminan itu ada di tangan Basarnas,” katanya.

Selain kesiapan Alut, tentunya kualitas para personil juga perlu ditingkatkan. Diutamakan bagi rescuer harus terus mau belajar, mulai dari teori, drill latihan kering, latihan basah, hingga benar-benar siap, tidak takut menghadapi tantangan apa pun.

Ditekankan olehnya tentang kekompakan, dimana semua bidang mempunyai peranan. “Harus mendoktrin diri untuk berfikir, satu untuk bersama, bersama untuk satu, semua berperan tidak ada yang merasa lebih penting,” ungkapnya.

Yang tidak kalah pentingnya, Basarnas khususnya Bali, harus berupaya menekan respon time, karena itu adalah salah satu cara menunjukkan identitas, kesungguhan serta keikhlasan dalam mengemban tugas kemanusiaan. (riz)

Berita Lainnya

Terkini