Bergabung di SkyTeam, Garuda Perluas Penerbangan Asia dan Eropa

12 Oktober 2016, 21:12 WIB
Chief Executive Officer (CEO) SkyTeam Perry Cantarutti dan President & CEO Garuda Indonesia M Arif Wibowo

DENPASAR – Setelah tiga tahun bergabung dengan SkyTeam bersama maskapai lainnya di dunia, Garuda Indonesia memantapkan langkah untuk terus memperluas rute dan layanan penerbangan ke negara-negara di kawasan Asia dan Eropa.

Dengan bergabung di SkyTeam diakui President & CEO Garuda Indonesia M Arif Wibowo, banyak keuntungan dan nilai tambah didapat perusahaan seperti memperkuat jaringan bisnis penerbangan dunia.

Diakuinya, memasuki tahun ketiga ini sejak bergabung SkyTeam, berkorelasi positif terhadap kinerja Garuda. Kinerja maskapai plat merah itu, tumbuh dengan pesat. Sistem pelayanan juga semakin terbangun dengan baik sesuai standar dan SOP maskapai berkelas internasional.

KIni, pihaknya juga tengah bersiap untuk pengembangan jaringan SkyTeam wilayah Selatan termasuk mensupport beroperasinya terminal baru di Bandara Soetta Cengkareng.

“Keuntungan lainnya, adanya program sharing, penerbangan ke Eropa kemudian Amerika, ini memiliki nilai keuntungan sendiri,” ujar Arif dalam “SkyTeam Supervisory Board Meeting 2016” di Nusa Dua, Bali, Rabu (12/10/2016).

Jika tahun lalu, Garuda menjalin kerja sama dengan 6 maskapai, tahun ini meningkat menjadi 14 maskapai yang masuk dalam SkyTeam.

“Ini merupakan kemajuan, pendapatan interliner sampai dua kali lipat,” imbuhnya.

Demikian juga, sebanyak 120 ribu penumpang Garuda juga berasal dari jarinan dalam SkyTeam, ini perkembangan bagus di masa depan,” tegasnya.

Pihaknya sudah memasukkan dalam rencana bisnis, untuk pengembangan pasar lewat jaringan network SkyTeam seperti ke Eropa dan Asia khususnya China.

“Kita jadi, penghubung china, jumlah anggota SKyTeam memperkuat posisi maskapai untuk meningkatkan pelayanan dan jaringan kerja sama,” tandas Arif.

Dikatakan, 20 maskapai penerbangan dunia tergabung dalam aliansi ini,  mendapatkan banyak keuntungan, seprtti dalam bertukar informasi antarmaskapai hingga bidang pelayanan lainnya.

Dalam kesempatan sama, Chief Executive Officer (CEO) SkyTeam Perry Cantarutti, mengatakan bergabungnya perusahaan penerbangan dalam aliansi tersebut juga memudahkan koordinasi antarperusahaan mengenai manajemen dan pengelolaan perusahaan agar lebih baik.

Perry mengatakan aliansi global penerbangan tersebut sangat terbuka bagi perusahaan penerbangan.

Namun keterbukaan tersebut dibarengi perusahaan maskapai itu harus memenuhi prosedur dan persyaratan untuk bisa bergabung ke aliansi global ini.

BAgi perusahaan yang ingin bergabung, ada persyaratan ketat dan semuanya harus berstandar internasional.

Setidaknya, ada lima belas persyaratan diantaranya dari aspek pelayanan, keselamatan dan keamanan, menu makanan bagi penumpang dan lainnya.

Disinggung soal perusahaan PT Garuda Indonesia yang masuk menjadi anggota SkyTeam, menurut Perry, Garuda mengalami perkembangan pesat. Garuda dinilai memiliki keunggulan dalam memajukan daerah dan pariwisata.

“Perkembangan Garuda sangat bagus. Saya amati para penumpang baik domestik dan internasional memilih penerbangan Garuda,” sambungnya.

Dengan pelayanan Garuda, penumpang pun merasa puas, karena pelayanan hingga menu tersaji selama penerbangan tersedia sesuai kebutuhan penumpang.

Tak heran jika kemudian Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan bintang lima dari Skytrax (lembaga independen penerbangan).

“Baru Garuda yang mendapat penghargaan dari perusahaan yang bergabung dalam Sky Team. Ini penghargaan luar biasa bagi Garuda,” demikian Perry. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini