Beritasatu Economic Outlook 2025: Tiga Menteri dan Pakar Cari Solusi Ketahanan Ekonomi Indonesia

B-Universe mempersembahkan Beritasatu Economic Outlook 2025, sebuah forum tahunan yang membahas isu-isu ekonomi terkini dan proyeksi ekonomi Indonesia di masa depan. Tahun ini, acara ini mengangkat tema "Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Baru".

30 Januari 2025, 21:52 WIB

Jakarta– Tahun 2025 menjadi tahun yang penuh tantangan sekaligus peluang bagi perekonomian Indonesia. Untuk itu, B-Universe kembali hadir dengan Beritasatu Economic Outlook 2025.

Acara digelar di Westin Hotel Jakarta pada Kamis, 30 Januari 2025 mengupas tuntas dinamika ekonomi Indonesia. Mengusung tema “Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Baru”, forum ini akan menghadirkan para ahli ekonomi dan pembuat kebijakan.

Mereka berbagi pandangan dan proyeksi mengenai arah ekonomi Indonesia di tahun 2025.

Menteri Pertanian Mentan Andi Amran Sulaiman memberikan keynote speech
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan keynote speech pada Beritasatu Economic Outlook 2025/dok.beritasatu

Beritasatu Economic Outlook 2025 bukan sekadar wadah untuk membahas isu-isu ekonomi terkini. Lebih dari itu, acara ini menjadi ajang penting bagi para pelaku ekonomi untuk membangun jaringan dan menjalin kemitraan strategis.

Kehadiran para tokoh kunci seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menkominfo Meutya Hafid, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebagai pembicara kunci semakin menambah bobot acara ini.

Menurut Direktur Pemberitaan B-Universe, Apreyvita Wulansari, forum Beritasatu Economic Outlook 2025 ini dirancang untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para peserta.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Bahlil Lahadalia
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia/dok.beritasatu

Kehadiran para menteri kunci dan ahli ekonomi terkemuka diharapkan dapat mendorong pertukaran pikiran yang konstruktif, berbagi wawasan yang berharga, serta mengeksplorasi peluang-peluang bisnis yang menjanjikan.

Lebih lanjut, Apreyvita menjelaskan,forum ini akan membahas solusi-solusi konkret untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.

Beberapa isu krusial yang akan menjadi fokus pembahasan antara lain transisi energi menuju ekonomi hijau, percepatan transformasi digital, serta upaya-upaya untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Sesi pertama dari Beritasatu Economic Outlook 2025 mengangkat tema “Mengejar Akselerasi Green Energy untuk Mewujudkan Ekonomi Hijau”. Hadir sebagai narasumber dalam sesi ini adalah Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi; Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas), Fajar Budiono; serta Ketua Indonesia Center for Renewable Energy Studies, Surya Darma.

Dalam keynote speech yang disampaikan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyatakan pemerintah akan melakukan pengelolaan terhadap minyak mentah (crude oil) di dalam negeri.

Sebelumnya, minyak mentah tersebut direncanakan untuk diekspor secara langsung. Ironisnya, sebagian minyak mentah Indonesia dengan kualitas yang baik justru diekspor ke luar negeri, sementara Indonesia sendiri masih harus mengimpor minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Saya katakan ke Pak Presiden, kalau ada minyak yang bagus, kemudian kita kirim ke luar negeri, baru kita beli lagi dari luar negeri, ya ngapain? Olah saja di dalam negeri,” kata Bahlil Lahadalia.

Setelah membahas energi hijau, Beritasatu Economic Outlook 2025 beralih ke topik yang tak kalah penting: ekonomi digital. Sesi kedua mengangkat tema “Digital Economy: Mendorong Inovasi Teknologi untuk Akselerasi Transformasi Digital”.

Para pakar, seperti Dirjen Ekosistem Digital Edwin Hidayat Abdullah, VP Kebijakan Publik GoTo Rangga Dian Fadillah, dan Direktur Ekonomi Digital Celios Nailul Huda, hadir untuk berbagi wawasan dan pandangan mereka.

Menkomdigi Meutya Hafid menyampaikan tiga prinsip utama untuk mempercepat transformasi digital. Ketiga prinsip itu adalah inklusif, memberdayakan, serta tepercaya dan berdaulat.

“Prinsip memberdayakan itu menegaskan bahwa teknologi harus dimanfaatkan untuk menghasilkan nilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Artinya, teknologi yang hadir harus jelas manfaatnya,” tuturnya.

Sementara sesi 3 mengangkat tema “Membangun Kemandirian Pangan: Solusi untuk Tantangan Global”. Pada sesi ini, narasumber yang hadir adalah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Yudi Sastro, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi, dan pengamat ekonomi pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Bustanul Arifin.

Ancaman krisis pangan di awal tahun 2025 menjadi perhatian serius Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sejumlah langkah strategis telah disiapkan. Mulai dari pompanisasi, pemutakhiran teknologi pertanian, hingga pengalihan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun.

Hasilnya? Produksi beras dan jagung justru meningkat di tengah ancaman El Nino dan La Nina. “Bayangkan, ada selisih 3 juta ton beras antara Agustus hingga Desember dibandingkan tahun 2023,” ungkap Menteri Pertanian. Sebuah pencapaian yang patut diapresiasi.

Tiga tema utama yang diangkat dalam Beritasatu Economic Outlook 2025 ternyata bukan sekadar topik biasa. Executive Chairman B-Universe, Enggartiasto Lukita, mengungkapkan bahwa tema-tema tersebut merupakan prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Ini adalah prioritas Bapak Presiden sendiri,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Apreyvita berharap forum ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi para pemimpin bisnis.

Dengan kehadiran para pembicara yang kompeten dan topik-topik yang relevan, diharapkan para pemimpin bisnis dapat terpacu untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Beritasatu Economic Outlook 2025, lanjutnya, merupakan komitmen B-Universe untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan perekonomian Indonesia. Forum eksklusif ini diharapkan dapat menjadi peta jalan bagi para pelaku usaha untuk meraih kesuksesan di tengah berbagai dinamika ekonomi. ***

Berita Lainnya

Terkini