Berkat Goride, Mantan Pekerja Hotel Ini Masih Bisa Bertahan

7 November 2021, 14:07 WIB

AVvXsEit0lURoS34JGww5i8yytbrvo59YJWjEi3gE0g 7CH1MAJ5g6HRRLAUiW2rBcuLf1E2M92foVuYns9DhoyWPv9THGK7jBsa4EDTHnVZ7iz3N
Gojek kini tidak hanya sebuah perusahaan tetapi juga malaikat saat pandemi Covid-19/Dok. GoJek

Denpasar – Bagi Kadek Widiarsana, Gojek kini tidak hanya sebuah perusahaan tetapi juga malaikat dirinya dari pandemi Covid-19. Pengakuan itu ia sampaikan karena berkat aplikasi ini, setidaknya dirinya masih bisa berusaha dan mendapatkan penghasilan ketika banyak dari teman-temannya tidak bekerja.

Widiarsana adalah salah satu korban dari runtuhnya industri pariwisata di Bali akibat Covid-19. Mantan waiter di salah satu hotel di daerah Kuta ini sejak Mei 2020 tidak dipekerjakan oleh perusahaan yang sudah menaunginya selama 7 tahun. Ia tidak di PHK, tetapi dirumahkan tanpa gaji. Jika sewaktu-waktu perusahaan memanggilnya, Widiarsana dapat dipekerjakan kembali.

“Setidaknya selama lebih dari setahun, Gojek ini yang menyelamatkan saya sehingga masih bisa dapat penghasilan. Meskipun susah penumpang tapi ya ada lah,”ujar salah satu driver Goride ini.

Ketika mendapatkan informasi bahwa dirinya harus dirumahkan, pria asal Kabupaten Karangasem ini sempat bingung. Maklum, dengan pekerjaanya yang dulu, sebulan dia bisa membawa pulang pendapatan pokok Rp 2,9 juta ditambah dengan service. Alhasil tidak ada lagi pendapatan, sedangkan pengeluaran untuk makan dan kos di Denpasar harus tetap dibayarkan. Bersyukur, saat itu dirinya sudah bergabung dengan Gojek meskipun hanya sampingan.

“Justru begitu dirumahkan, langsung fulltime jadi driver. Ini saja saya saya bisa. Pulang kampung tidak punya lahan dan tidak bisa kerja di kampung juga. Ya sudah lanjutin jadi driver Gojek saja,” jelasnya

Keputusannya tidak salah. Driver Gojek memberi penghasilan lumayan ketika awal-awal pandemi. Banyak konsumen di sekitaran Kota Denpasar dan Badung yang memesan makanan melalui aplikasi Gojek. Waktu itu, kekhawatiran penduduk di Bali untuk keluarga rumah masih tinggi karena Covid-19. Walhasil banyak yang memanfaatkan aplikasi pemesanan Gofood.

Hampir dua tahun Widiarsana mengaku menjadi driver secara full time. Meskipun belum ada pengumuman hotelnya bekerja akan dibuka, ia tidak khawatir. Sehari-hari pendapatannya dapat digunakan untuk membayar uang sewa kos Rp600.000 per bulan dan kebutuhan makanan. Termasuk untuk memberikan kiriman bagi orang tuanya di kampung halaman. Ia mengatakan semua dijalani dan tidak masalah meskipun harus banting tulang setiap hari.

“Kadang dari pagi sampai sore atau malam. Tidak masalah yang penting bisa untuk makan. Memang tidak lebih besar dari gaji waktu di hotel tapi bersyukur lah bisa bertahan di saat susah seperti sekarang. Sayangnya sekarang sudah ga seramai awal pandemi yang pesan makanan,” ujarnya sambil tertawa.

Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menemukan bahwa 4 dari 5 mitra driver menyatakan tetap dapat memiliki pendapatan untuk menafkahi diri dan keluarga melalui kemitraan dengan Gojek. Tak hanya itu, 4 dari 5 UMKM percaya GoFood mendorong pertumbuhan usaha.

Kevin Aluwi, CEO Gojek, mengatakan berkat dukungan mitra driver dan mitra UMKM selama 11 tahun ini, Gojek dapat terus memberikan dampak positif dalam memudahkan kehidupan sehari-hari masyarakat, yang tercermin melalui kontribusi ekosistem terhadap pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional. 

“Oleh karena itu, dengan memahami bahwa kondisi pandemi merupakan masa-masa sulit bagi mitra ekosistem kami, dalam dua tahun terakhir kami menjalankan berbagai inisiatif bantuan kepada mitra-mitra kami agar mitra driver bisa tetap memperoleh peluang pendapatan dan mitra UMKM  tetap tumbuh usahanya. Semua ini merupakan bentuk dukungan berkelanjutan kami agar dapat #BangkitBersama,” jelasnya dikutip dari siaran pers virtual.

Selama masa pandemi, Gojek, platform on-demand terkemuka di Asia Tenggara, telah mengeluarkan sekitar Rp 1 triliun untuk berbagai inisiatif mendukung mitra  UMKM dan mitra driver. Inisiatif tersebut bertujuan membantu mitra bertahan, tumbuh, dan bangkit bersama menghadapi pandemi.

Khusus bagi mitra UMKM, lanjut Kevin, Gojek memiliki berbagai inisiatif untuk membantu agar bisnis pelaku UMKM di ekosistem Gojek tetap bertahan dan tumbuh. “Kami secara konsisten memberikan subsidi promo bagi mitra UMKM yang tidak hanya bertujuan mendorong daya beli konsumen, tetapi juga menimbulkan efek bola salju sehingga mitra usaha dan mitra driver tetap bisa mendapatkan order.”

Selain program subsidi promo, Gojek membekali mitra UMKM dengan membagikan paket protokol kesehatan supaya konsumen tetap merasa aman dan nyaman memesan GoFood. Para mitra UMKM antara lain memperoleh bantuan berupa aset digital dan perangkat fisik untuk menunjang protokol kesehatan seperti care kits, safety seal (selotip pengaman), kartu suhu tubuh, cairan pembersih, dll. GoFood juga mendistribusikan tas pengantaran kepada para mitra driver untuk membantu menjaga higienitas makanan yang diantarkan. Selain itu, Gojek juga memfasilitasi akses vaksinasi COVID-19 untuk para mitra UMKM di berbagai daerah. 

Tidak berhenti di situ, selama masa pandemi, Gojek  memperkuat Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) dengan beragam materi edukasi baru. Dengan semua inisiatif ini, GoFood terus tumbuh menjadi layanan pesan-antar makanan andalan masyarakat dengan 1 juta mitra UMKM di seluruh Indonesia. 

Di lain pihak, Gojek mengemas bantuan kepada mitra driver dalam bentuk Program Kesejahteraan Mitra Driver yang terdiri dari tiga program utama. Pertama, bantuan kebutuhan pokok yang mencakup uang belanja sembako, voucher belanja sembako, voucher potongan harga sembako dari GoPay, serta voucher makanan murah dan sehat untuk keluarga mitra driver. Kedua, bantuan penyediaan layanan dan perlengkapan kesehatan yang terdiri dari pembagian masker, hand sanitizer, disinfektan, kegiatan operasional Posko Aman, edukasi dan sosialisasi vaksinasi, serta fasilitasi vaksinasi bagi ratusan ribu mitra driver di lebih dari 130 kota/ kabupaten lewat penyelenggaraan pos pelayanan vaksinasi melalui kerja sama dengan pemerintah maupun pihak swasta terkait. Terakhir, bantuan pengganti pendapatan bagi mitra driver yang nonaktif sementara saat masa pemulihan dari Covid-19. (Ahmad Rizki)

Berita Lainnya

Terkini