Bersama Ribuan Warga Denpasar, Wisatawan Asing Nikmati Parade Ogoh-ogoh

10 Maret 2016, 11:17 WIB

Kabarnusa.com – Wisatawan asing dan domestik dan masyarakat lainnya membaur bersama menikmati suguhan pawai ogoh-ogoh yang dipusatkan di Catus Pata Tohpati Denpasar sehari sebelum pelaksanaan Hari Nyepi.

Wakil Wali Kota Denpasar Jaya Negara membuka parade Ogoh-Ogoh di Desa Tonja, Penatih, dan Kesiman
yang merupakan Serangkaian pelaksanaan peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1938.

Pageleran parade ogoh-ogoh pada malam pengerupukan menjelang Hari Raya Nyepi, Selasa 8 Maret 2019, di beberapa Desa/Kelurahan di Kota Denpasar.

Desa Adat Tonja dan Oongan Kecamatan Denpasar Utara serta Kelurahan Penatih  dan Desa Pakraman Kesiman Kecamatan Denpasar Timur menggelar parade ogoh-ogoh yang dipusatkan di catus pata (perempetan) desa setempat.

Pelaksanaan parade ogoh-ogoh ini dibuka langsung Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara. 

Didesa Tonja dan Oongan puluhan ogoh-ogoh telah berjejer yang siap untuk melakukan atraksi selepas Wakil Walikota Jaya Negara memukul kentongan dan disambut alunan gambelan Baleganjur.

Suasana semakin meriah ketika penampilan ogoh – ogoh yang  dipadukan fragmentari yang menggambarkan cerita tema dari masing-masing peserta Parade ogoh-ogoh.

Penonton baik wisatawan domestik bahkan asing rela berjam-jam menyaksikan Lomba ogoh-ogoh.

Mereka mengabadikan, mendokumentasikan atraksi ogoh-ogoh dari masing-masing Banjar di Desa Tonja dan Oongan dengan parade yang memasuki tahun Kelima.

Sebanyak 9 peserta dari masing-masing Banjar  memeriahkan parade ogoh-ogoh yang digagas Paruman Sekaa Teruna Desa Adat Tonja dan Oongan bersama-sama tokoh adat desa setempat.

Jaya Negara mengendari sepeda motor melanjutkan membuka parade ogoh-ogoh di Kelurahan Penatih yang dipusatkan di Catus Pata Tembawu dan Desa Kesiman yang dipusatkan di Catus Pata Tohpati.

Ketua Panitia Lomba ogoh-ogoh Desa Adat Tonja dan Oongan Putu Mawardiana mengatakan, lomba ogoh-ogoh ini tentu tidak boleh lepas dari  tujuan serta makna dari serangkaian Hari Raya Nyepi seperti yang baru- baru ini dicanangkan Walikota Rai Mantra.

“Bahwa ogoh- ogoh hendaknya tidak diiiringi sound system serta diharapkan tetap berpedoman pada budaya leluhur yang menggunakan gambelan tradisional Bali,” katanya.

Bendesa Adat Tonja Made Sudarsana  berharap lomba di masing-masing Desa di Kota Denpasar memberi nuansa kebersamaan dalam upaya menjaga warisan leluhur dan meningkatkan kreatifitas kaum muda.

Juga, untuk menjaga kebersamaan dan lakukan prosesi ogoh-ogoh  dengan tertib sehingga tidak menimbulkan gesekan antar pengusung ogoh-ogoh,  yang bisa menodai kesucian Hari Raya Nyepi ini.

“Kami melarang keras saat mengarak ogoh-ogoh menggunakan sound system , minuman keras serta petasan sehingga mengganggu prosesi perlombaan” tegasnya lagi. (kto)

Berita Lainnya

Terkini