Bertemu Presiden Jokowi, HMI Sampaikan 10 Komitmen Keumatan dan Kebangsaan

20 Februari 2017, 19:28 WIB
Pertemuan Presiden Joko Widodo dan jajaran PB Himpunan Mahasiswa Islam (foto:setneg)

JAKARTA – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menyampaikan 10 komitmen mereka demi umat dan bangsa di Indonesia saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Presiden Joko Widodo menerima rombongan Ketua Umum PB HMI Mulyadi P. Tamsir didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara.

Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat selama sekira 60 menit. Mahasiswa dan Kepala Negara saling bertukar pikiran membahasa persoalan bangsa dan negara. Usai diterima Presiden Jokowi, Ketum PB HMI Tamsir menyampaikan keterangan pers kepada para jurnalis.

Kata Tamsir, bersama Presiden Joko Widodo, HMI mendiskusikan tentang persoalan-persoalan umat dan bangsa yang akhir-akhir ini terjadi. HMI juga menyatakan komitmennya untuk umat dan bangsa Indonesia. Dikatakan, beberapa waktu yang dilaksanalan silaturahmi nasional pimpinan-pimpinan cabang dan melaksanakan kegiatan Dies Natalis HMI yang ke-70.

“Dalam silaturahmi nasional itu kita menghasilkan sepuluh komitmen HMI untuk umat dan bangsa. Ini yang kita sampaikan kepada Pak Presiden,” ujar Tamsir. Tidak hanya itu, PB HMI juga berharap kesenjangan ekonomi dan sosial yang terjadi di Indonesia dapat segera ditangani.

Ekonomi yang berpihak kepada seluruh rakyat Indonesia sendiri merupakan salah satu dari sepuluh komitmen HMI yang disampaikan kepada Presiden. Pihaknyaa mengharapkan ada penyelesaian persoalan-persoalan kesenjangan ekonomi, kesenjangan sosial, dan diskriminasi hukum.

Atas beberapa hal penting yang disampaikan itu, kata Tamsir, Presiden Jokowi menyambut baik pembicaraan dan komitmen tersebut. Alasannya, PB HMI jelas menyatakan komitmen untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan segala keanekaragamannya.

Dikatakan, Jokowi merespons baik hal-hal yang disampaikan HMI. Termasuk poin-poin yang kita sampaikan kepada beliau yang memuat sepuluh komitmen HMI untuk umat dan bangsa. “Di sini jelas bahwa kita punya komitmen untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan keanekaragaman suku, budaya, dan agama,” sambungnya.

Dari pertemuan tersebut Kepala Negara berharap HMI dapat mengambil bagian dan berperan penting dalam pembangunan bangsa. Yang diharapkan dari salah satu organisasi ekstra kampus terbesar di Tanah Air itu, agar menjadi bagian dari pembangunan bangsa.

Kita fokus bagaimana mengelola sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Itu yang beliau harapkan dari HMI,” demikian Tamsir. (des)

Berita Lainnya

Terkini