BI Bali dan Pemkab Buleleng Perkuat Digitalisasi Keuangan, Resmikan Lovina sebagai Kawasan Digital

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali dan Pemkab Buleleng menggenjot percepatan digitalisasi sistem pembayaran dan transaksi keuangan

20 Juli 2025, 10:01 WIB

Singaraja- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Buleleng terus menggenjot percepatan digitalisasi sistem pembayaran dan transaksi keuangan di daerah.

Upaya ini dikukuhkan dalam High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Buleleng pada 16 Juli lalu di Hotel Lovina Haven Boutique Resort.

Pertemuan ini tidak hanya menjadi wadah koordinasi strategis, tetapi juga diwarnai peresmian Binaria Lovina Digital Area serta 14 Desa Digital, menandai komitmen serius Buleleng dalam mendorong akselerasi transaksi non-tunai yang inklusif dan berkelanjutan.

Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, dalam arahannya menekankan urgensi peningkatan kesiapan kanal-kanal digital untuk mendukung transaksi non-tunai dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

Ia menargetkan peningkatan penggunaan transaksi cashless hingga 90 persen guna menciptakan sistem yang lebih aman, transparan, dan meminimalisir potensi kebocoran.

“Optimalisasi potensi retribusi parkir, misalnya, akan sangat signifikan dampaknya jika masyarakat semakin terbiasa menggunakan pembayaran digital,” tegasnya, menyoroti peluang ekonomi yang besar. Bupati juga menyampaikan apresiasi atas capaian TP2DD Kabupaten Buleleng dalam ajang Championship TP2DD sebelumnya, sebagai bukti nyata sinergi lintas sektor yang kuat.

Di kesempatan yang sama, Advisor Bank Indonesia Bali, Indra Gunawan Sutarto, mengapresiasi inovasi dan capaian TP2DD Kabupaten Buleleng, khususnya dalam mendorong digitalisasi penerimaan daerah dan penguatan ekosistem digital. Ia secara khusus memuji komitmen pimpinan daerah Buleleng dalam mengawal agenda digitalisasi.

“Dukungan langsung dari Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah menjadi faktor kunci keberhasilan pelaksanaan program TP2DD secara konsisten dan terarah,” jelas Indra. Bank Indonesia juga mendorong agar pelaporan realisasi TP2DD yang terstruktur, rapi, serta penguatan program unggulan tetap menjadi fokus ke depan dalam pelaksanaan Roadmap TP2DD 2026–2030 demi mempertahankan prestasi yang telah diraih.

Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, memaparkan sejumlah pencapaian dan langkah strategis TP2DD Buleleng, termasuk peningkatan infrastruktur kanal digital dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Ia menyebutkan, banyak pelaku UMKM di Buleleng, termasuk di area Car Free Day dan Pantai Lovina, telah mengadopsi pembayaran menggunakan QRIS.

“Ini adalah langkah penting dalam menciptakan ekosistem transaksi non-tunai yang merata,” ujarnya. Pemda Buleleng, lanjutnya, akan terus memperkuat sinergi antara perangkat daerah, perbankan, dan pelaku usaha demi mewujudkan digitalisasi yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Sebagai bagian dari rangkaian HLM, Bupati Buleleng juga mengajak para peserta melakukan kunjungan langsung ke Lovina Digital Area.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati dan Wakil Bupati secara langsung membayar tiket masuk menggunakan QRIS, berinteraksi, dan bertransaksi langsung dengan pelaku UMKM lokal yang telah menggunakan QRIS, menunjukkan dukungan nyata terhadap digitalisasi usaha mikro.

Seluruh rangkaian kegiatan HLM ini merefleksikan sinergi kuat antara Bank Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam mendorong program strategis digitalisasi keuangan daerah. Bank Indonesia berharap, keberhasilan TP2DD Kabupaten Buleleng dapat menjadi inspirasi bagi kabupaten/kota lainnya di Bali dalam menyiapkan dan mengimplementasikan program TP2DD se-Provinsi Bali.

Ke depan, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendampingi dan memfasilitasi pemerintah daerah dalam memperkuat elektronifikasi transaksi keuangan guna mendukung visi bersama menuju Bali sebagai Pulau Digital. ***

Berita Lainnya

Terkini