BI Bali Gelar Lokakarya Kebanksentralan dan Kehumasan

21 Mei 2016, 16:28 WIB

Kabarnusa.com-  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar lokakarya kebanksentralan dan kehumasan yang diikuti 34 jurnalis media cetak, online dan elektronik.

Kegiatan berlangsung 21-22 Mei 2016 di Ubud, Kabupaten Gianyar Bali dihadiri langsung Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali Dewi Setyowati.

Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia T.M. Arief Machmud dihadirkan, banyak mengupas berbagai regulasi dan kebijakan BI secara makro ekonomi yang mempengaruhi sektor ekonomi monter.

Menurut Arief, sesuai mandat yang diberikan, institusi BI terus menjalankan fungsi untuk menjaga inflasi dan kestabilan moneter.

Banyak pula diulas mengenai kebijakan moneter BI seperti BI Rate dan Suku Bunga BI, yang menjadi landasan dalam kegiatan perbankan di Tanah Air.

Disebutkan, kebijakan yang akan berlaku mulai 19 Agustus mendatang, yakni BI mereformulasi suku bunga kebijakan, dari BI Rate menjadi BI 7-day (Reverse) Repo Rate.

Langkah itu kata Arief dilakukan guna meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter.

Penguatan operasi moneter ini, dikatakan tidak akan mengubah sikap (stance) kebijakan moneter yang sedang diterapkan.

Karenanya, dalam masa transisi ini, BI tetap menggunakan BI Rate sebagai suku bunga kebijakan.

Di pihak lain, Arief juga menegaskan, dalam menentukan kebijakan moneter, BI memiliki independensi. Pemerintah sekalipun tidak bisa mempengaruhi atau melakukan intervensi atas kebijakan BI.

Meski begitu, BI bisa memberikan masukan atau saran misalnya terkait upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, lewat berbagai kebijakan moneter seperti dilakukan pada tahun 2015.

Kebijakan moneter itu terbukti memberikan sentimen positif bagi pasar maupun perekonomian di Tanah Air.

“Sesuai mandat yang diberikan, sebagai Bank Sentral, BI tetap berupaya menjaga inflasi hingga kestabilan makro ekonomi,” imbuh Arief.

Dalam kesempatan sama, Dewi menambahkan, lokakarya dimaksudkan dalam rangka meningkatkan sinergi dan hubungan baik dengan media,

“Lokakarya, Kebanksentralan dan Kehumasan mengenai Peran dan Tugas Bank Indonesia,” sambungnya.

Dalam pengantarnya, Dewi mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 6,04 persen awal tahun ini Bali cukup menggembirakan,

“Hanya saja, per kwartal kurang menggembirakan atau melambat dibanding tahun 2013, sehingga perlu mendapat perhatian bersama,” imbuhnya.

Diharapkan, lewat lokakarya ini, pemahaman media semakin meningkat terhadap kebijakan perbankan dan isu-isu moneter dan ekonomi lainnya, bisa turut menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat dalam mendorong perekonomian daerah. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini