Denpasar – Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi menegaskan dalam
menghadapi masalah pandemi ini, selain penanganan sisi kesehatan, stimulus
fiskal menjadi kunci penopang roda perekonomian.
Rosmaya memaparkan di sisi global, ketidakpastian masih cukup substansial
dengan dinamika politik menjelang Pemilu US yang berpengaruh pada perundingan
besaran stimulus fiskal lanjutan.
“Selain penanganan dari sisi kesehatan, stimulus fiskal menjadi kunci penopang
roda perekonomian,” katanya dalam “Bincang Maya Torism Industry Post COVID-19
,Survival anda Revival Strategy, Jumat (16/10/2020).
Isu geopolitik juga menjadi sumber ketidakpastian khususnya dari ketegangan
hubungan dagang US dan China serta Brexit antara UK dan Uni Eropa.
Perkembangan lainnya,berdampak pada kinerja perdagangan dunia dan potensi
terbatasnya aliran modal ke emerging market yang dapat menahan penguatan mata
uang termasuk Rupiah kita.
Meski demikian, kita melihat berlanjutnya pemulihan ekonomi global dari
sejumlah indikator dini di bulan September 2020, seperti mobilitas masyarakat,
keyakinan konsumen di AS dan kawasan Eropa dan Purchasing Managers’ Index baik
manufaktur dan jasa di beberapa negara emerging market, China masih memimpin
pemulihan ekonomi dengan stimulus fiskal termasuk se sektor infrastruktur.
Hal ini tentunya memberikan optimisme pada dukungan kenaikan volume
perdagangan baik barang maupun jasa khususnya pariwisata serta harga
komoditas.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho
menjelaskan, kondisi pandemi COVID-19, jajaranya terus aktif bersama
pemerintah daerah dan pelaku pariwisata seperti PHRI dan BHA memikirkan,
mencari dan mengusulkan solusi upaya guna memulihkan pariwisata Bali kembali
normal seperti sedia kalah,” jelanya.
Sedangkan langkah diambil turut memberikan jalan keluar perihal strategi untuk
bertahan dimasa krisis dan strategi bangkit dari keterpurukan tersebut.
Sebagai Wakil Ketua Tim Pemulihan Ekonomi Provinsi Bali, pihaknya juga aktif
memberikan solusi mengenai tata cara new normal dan new spririt melalui
sistim pemabayaran nontunai dengan QRIS,” kata Trisno Nugroho.
Kampanye pemenfaatan QRIS dilakukan kepada pasar, DTW serta atraksi seperti
Uluwatu Monkey Forest, bahkan juga melakukan kerja dengan TNI untuk penggunaan
QRIS.
Acara Bincang Maya menghadirkan nara sumber, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka
Artha Ardhana Sukawati, pebisnis nasional Sandiaga Uno.
Sementara undangan VIP Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI Bali)
Riski Ernadi Wimanda, Ketua Bali Tourism Board Ida Bagus Agus Partha Adnyana,
CEO Bali Levie Lantu dan Katua Kadin Bali Made Ariandi. (rhm)