BMKG: Dinamo Siklon Tropis Tak Pengaruhi Signifikan Cuaca Indonesia

26 Januari 2016, 08:20 WIB
(ilustrasi/net)

Kabarnusa.com
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat saat ini tumbuh
siklon tropis Corentin di Samudera Hindia namun diperkirakan hal itu
tidak berdampak signifikan pada cuaca di Indonesia.

Deputi Bidang
Meteorologi- BMKG Dr. Yunus S. Swarinoto mengungkapkan hal itu
menanggapi informasi yang banyak beredar informasi di masyarakat tentang
dampak dinamo siklon tropis yang terjadi di Samudera Hindia.

“Kami
tegaskan informasi itu, bukan bersumber dari BMKG, sebagian besar tidak
sesuai dengan kondisi faktual dan dapat membingungkan masyarakat,” kata
Yunus dalam siaran persnya Senin (25/1/20160).

Kata dia, memang
benar saat ini tg 25 Januari 2016 tumbuh siklon tropis Corentin di
Samudera Hindia sekitar 75.9 BT 27.2 LS (Barat-Barat Daya Australia)
bergerak ke arah selatan dan m enjauhi wilayah Indonesia;

Hanya
saja, memperhatikan posisi siklon tersebut yang cukup jauh, maka siklon
tersebut tidak memberi berdampak signifikan pada cuaca di Indonesia pada
saat ini.

“Kondisi yang terjadi, pada akhir Januari 2016
terpantau beberapa fenomena Atmosfer yang dapat mempengaruhi peningkatan
curah hujan di wilayah Indonesia,” sambungnya.

Peningkatan curah
hujan diantaranya peningkatan aktivitas Monsoon dingin Asia yang
berpotensi menguat dalam beberapa hari kedepan.

Demikian juga, fase basah pada osilasi barat-timur (Osilasi Madden Julian) yang akan masuk wilayah maritim kontinen (Indonesia).

“Angin
baratan kembali muncul seiring dengan menguatnya indeks surge, moda
Dipole yang memberikan penambahan pasokan uap air, khususnya di wilayah
Indonesia bagian Barat<” tutur dia.

Berdasarkan faktor-faktor
tersebut, diperkirakan potensi hujan akan meningkat dalam beberapa hari
kedepan khususnya di wilayah: Sumatera bagian Selatan, Jawa,
Jabodetabek, Bali, NTB, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Maluku bagian
Tengah dan Papua bagian Tengah.

Diprediksikan, terjadi
peningkatan tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jawa hingga
Nusa Tenggara Barat, Laut Natuna, Selat Makassar, Laut Sulawesi,
Perairan Kep. Sangihe, Laut Maluku, Perairan utara Papua dan Papua
Barat.

Memperhatikan kondisi atmsofer saat ini, masyarakat
diharapkan mewaspadai potensi peningkatan curah hujan yang dapat
mengakibatkan dampak lanjutan terjadinya bencana Banjir, Tanah Longsor,
Banjir bandang dan Angin Kencang, terutama di daerah yang tersebut di
atas serta wilayah yang rentan terjadi bencana.

“Masyarakat
diharap dapat mengakses informasi cuaca dan iklim BMKG resmi pada web
www.bmkg.go.id atau twitter @infoBMKG,” demikian Yunus. (ari)

Berita Lainnya

Terkini