Denpasar – Pada bulan Juli mendatang Provinsi Bali akan membuka border
pariwisata international sehingga semua komponen masyarakat harus terus
bersingeri bergotong royong menjaga penyebaran kasus Covid-19 tetap terkendali
dan melandai salah satunya dengan prokes yang ketat serta akselerasi
vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menyampaikan hal itu saat
bersama Ketua TP PKK Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster menjadi
narasumber dalam acara Bahtera yang disiarkan sebuah stasiun televisi di
Denpasar, Rabu (16/6/2021) malam.
Suarjaya menyampaikan, meskipun kasus melandai, masyarakat jangan abai dan
lalai apalagi varian baru yang merupakan mutasi dari virus yang ada
penyebarannya lebih cepat dan lebih membahayakan.
“Untuk itu 3 M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
serta menjauhi kerumunan harus terus dilakukan secara ketat dan disiplin,”
katanya mengingatkan.
Dia kembali mengingatkan pentingnya menjaga kerja sama semua komponen
masyarakat untuk bersinergi, bergotong royong bersama sama menjaga agar
penyebaran kasus terkendali dan melandai yang salah satunya ditempuh dengan
prokes yang ketat serta akselerasi vaksinasi.
Kendati, kasus positif Covid 19 di Bali mulai melandai, namun bukan berarti
virus corona telah lenyap dan sudah bisa abai akan protokol kesehatan
(Prokes).
Untuk itu, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster mengajak
masyarakat Bali tidak lalai dan abai akan protokol kesehatan supaya penyebaran
Covid 19 dapat ditekan.
Angka kasus positif Covid-19 yang mengalami penurunan belakangan ini,
disebabkan oleh vaksinasi yang sangat gencar dan pula partisipasi masyarakat
sangat disiplin protokol kesehatan.
Putri tetap mengingatkan bahwa penurunan angka terkonfirmasi positif Covid 19
bukan mengindikasikan virus telah hilang, apalagi abai terhadap prokes.
Masyarakat mesti tetap displin menerapkan prokes yang ketat meskipun telah
tervaksin. Hal ini sangat penting menghindari terjadi pertumbuhan kasus secara
signifikan yang diakibatkan oleh kelalaian akan prokes.
“Kita jangan lalai, abai apalagi jumawa. Virus masih ada, tetap lakukan prokes
yang ketat. Kelalaian kita akan berimbas pada kesehatan kita dan kesehatan
orang lain,” tegasnya mengingatkan.
Demikian juga, kader PKK hingga tingkat desa juga agar secara gencar juga
terus melakukan sosialisasi di tengah masyarakat akan pentingnya penerapan
prokes dan menaati berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam upaya
penanganan Covid 19.
“Lakukan dan ambil peran serta tanggung jawab masing masing dalam upaya kita
bersama mengatasi virus Corona,” imbuhnya.
Pihaknya juga akan menggandeng seniman khususnya pelawak untuk turun ke
masyarakat melakukan sosialisasi terkait prokes dan program pemerintah yang
tentu saja dalam pelaksanannya menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
(rhm)