Kabarnusa.com- Asisten I Sekda Tabanan I Wayan Yatnanadi, membuka Pelatihan dan pendampingan pengelolan Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) yang diselenggarakan Badan Pemasyarakatan Desa (BPMD), Selasa (3/11/2015) di Aula Kantor Camat Kediri.
Penjabat Bupati Tabanan Wayan Sugiada dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wayan Yatnanadi menyampaikan apresiasi serta menyambut baik pelatihan dan pendampingan pengelolaan Bumdes di Tabanan.
“Salah satu program unggulan Pemda Tabanan adalah Gerbang Emas Serasi, yang tujuan utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat, terutama masyarakat miskin di pedesaan,” paparnya.
Menurutnya, Bumdes yang dirintis di Tabanan adalah Bumdes yang bergerak disektor riil sesuai dengan potensi wilayah kecamatan masing-masing seperti pengolahan sampah, hasil ternak dan perikanan, hasil tanam pangan, holtikultural serta hasil perkebunan.
“Dengan syarat melibatkan kelompok minimal 50 persen dari penduduk desa, Bumdes wajib membeli produk olahan yang diproduksi masyarakat dan Bumdes dapat meningkatkan pendapatan asli Desa dan PAD Kabupaten,” ungkapnya.
Sugiada berharap, melalui Gerbang Emas Serasi dan program-program pemerintah dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam pemberdayaan kelompok-kelompok usaha dimasyarakat sehingga dapat mengolah hasil pertanian menjadi produk yang dapat dibeli oleh Bumdes.
Kepala BPMD Tabanan I Gst. Ngurah Supanji selaku Ketua Panitia dalam laporannya mengatakan dengan terbentuknya Bumdes mampu memberikan nilai tambah melalui pemberdayaan kelompok-kelompok di desa dengan mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
Adanya Bumdes diharapkan dapat mempercepat penanggulangan kemiskinan, dan mendapat respon yang positif dari desa-desa yang ada di Kabupaten Tabanan.
“ Bumdes yang terbentuk di Tabanan adalah spesifik karena bergerak di sektor riil sesuai dengan potensi yang di miliki, sehingga dapat memajukan usaha dan potensi masyarakat pedesaan sesuai visi menuju Tabanan Serasi, jelasnya
Supanji menambahkan diadakannya pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa, meningkatkan pendapatan asli desa, meningkatkan pengolahan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa.
“Dengan sasaran pengembangan usaha ekonomi produktif yang berbasis pada pertanian, penjaminan penyerapan hasil melalui standarisasi, pengembangan kapasitas usaha kelompok dan selanjutnya produk kelompok dibeli oleh Bumdes,” terangnya.
Supanji juga melaporkan, pelatihan kali ini diikuti oleh oleh 150 orang dari 50 desa belangsung selama dua hari yaitu tanggal 3 – 4 November 2015. (gus)