Catatan YLKI: Diskon Tarif Tol= Jebakan Betmen Arus Mudik

8 Mei 2018, 20:49 WIB

MUDIK Lebaran sebentar lagi, tinggal menghitung jari. Isu primadona soal mudik Lebaran adalah fenomena kemacetan lalu lintas arus mudik.

Terkait hal itu, dengan tersambungnya jalan tol Transjawa, Kepala Korlantas Mabes Polri Royke Lumowa, memprediksi arus mudik Lebaran 2018 akan lebih macet.

Prediksi Kakorlantas ada benarnya, tersambungnya tol Transjawa akan mendorong eforia masyarakat menggunakan jalan tol sebagai alternatif mudik.

Bahkan jalan tol menjadi akses utama. Sehingga volume traffic akan mendominasi jalan tol, dan bisa jadi jalan arteri menjadi sepi.

Fenomena kemacetan di jalan tol akan makin parah, manakala pemerintah memberikan diskon tarif tol, selama arus mudik. Pemerintah mengasumsikan diskon tarif tol untuk mengurangi beban _traffic_ di jalan arteri, dan berpindah ke jalan tol.

Artinya masyarakat bermigrasi dari jalan arteri ke jalan tol.

Jadi mudik Lebaran kali ini volume traffic akan membanjiri jalan tol karena dua hal, yakni: pertama, tersambungnya ruas jalan tol Transjawa, dari Merak sampai Surabaya.

Dan kedua, adanya diskon tarif tol. Jadi sesungguhnya diskon tarif tol itu bukanlah insentif bagi konsumen, tetapi merupakan disinsentif karena akan menciptakan kemacetan yang lebih parah di jalan tol. Alias, diskon tarif tol adalah jebakan betman bagi konsumen pemudik.

Diskon tarif tol bisa juga dimaknai sebagai upaya pemerintah mempromosikan ruas tol baru pada masyarakat dan bahkan merupakan bentuk “konspirasi” pemerintah dengan pengelola jalan tol.

Dengan fenomena itu, pada akhirnya kepolisian,  Kemenhub dan bahkan pemerintah daerah harus bekerja ekstra keras untuk melakukan rekayasa lalu lintas yang lebih kreatif dan cerdas. Jangan sampai tersambungnya ruas tol Transjawa dan diskon tarif tol pada arus mudik 2018 justru menjadi bencana lalu lintas bagi arus mudik.

Rekayasa lalu lintas yang paling konkrit dan komprehensif adalah menambah kapasitas angkutan umum. Termasuk kapasitas angkutan umum di daerah. Bukan memberikan diskon jalan tol bagi pemudik.

(Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi)

Berita Lainnya

Terkini