CCEP Indonesia Investasikan Rp556,2 Miliar untuk Produksi PET Daur Ulang, Turunkan Emisi Karbon

Guna mengurangi penggunaan plastik murni (virgin PET) sehingga bisa menurunkan emisi karbon Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) menginvestasikan Rp 556,2 miliar untuk produksi PET daur ulang (recycled PET/rPET).

8 Februari 2023, 19:43 WIB

Pihaknya berharap pelaku industri lainnya untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi sirkuler secara closed-loop.

Menko Luhut mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70% pada 2025 dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik. Kerja sama dan partisipasi dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai tujuan ini.

Percepatan pelaksanaan Program Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dapat dilaksanakan secara bergotong royong oleh semua pihak, yang hal ini merupakan bagian landasan negara kita, yaitu Pancasila.

Bebas Karantina Turis Berdatangan ke Bali, Luhut: Tidak Sebabkan Lonjakan Covid

“Saya berharap, Amandina dan Yayasan Mahija akan memainkan peran pentingnya dalam mengatasi masalah sampah sekaligus memberikan manfaat bagi lingkungan dan sosial melalui sistem closed-loop sirkular ekonomi.”

Sejalan disampaikan Menko Luhut, President Director untuk Indonesia & Papua New Guinea Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Jorge Escudero, , menekankan pentingnya pendekatan closed-loop, melalui metode pengelolaan sampah kemasan plastik dari botol menjadi botol kembali, yang dapat mengurangi kebutuhan material plastik baru dan menjadikannya sebagai kemasan plastik yang bernilai untuk jangka waktu yang panjang.

Jorge Escudero juga menggarisbawahi komitmen CCEP Indonesia dan Dynapack Asia melalui Amandina dan Yayasan Mahija dalam memastikan pengumpulan sampah kemasan botol paska konsumsi secara bertanggung jawab.

Tangani Isu Sampah Laut, YYADU! Ajak Kelola Sampah Laut dalam Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan

Juga, pengolahannya secara tepat. Langkah ini akan menghasilkan botol berkualitas tinggi dan ‘food-grade’ yang aman untuk digunakan kembali, sekaligus mendorong penggunaan kemasan yang berkelanjutan dengan dampak minimal yang ditimbulkan terhadap lingkungan.

CCEP Indonesia berkomitmen memastikan pasokan rPET berkualitas tinggi sesuai dengan kebijakan pemerintah dan standar keamanan pangan internasional, serta meningkatkan penghidupan yang layak dan memberikan kesempatan bagi pekerja pengumpul sampah dan masyarakat.

“Dengan langkah ini, kami ingin menginspirasi tindakan nyata dan investasi lebih lanjut dalam inisiatif pengumpulan dan upaya daur ulang yang bermanfaat bagi lingkungan dan penguatan kapasitas masyarakat” tambah Jorge.

Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Wagub Bali Minta Produsen dan Konsumen Kurangi Sampah Makanan

CEO Dynapack Asia, Tirtadjaja Hambali, merasa terhormat dapat bermitra dengan CCEP Indonesia dalam menghadirkan solusi sirkularitas plastik yang menggaris bawahi komitmen kami terhadap pengemasan yang berkelanjutan.

Dengan memastikan pengumpulan yang bertanggung jawab diintegrasikan ke dalam rantai pasokan pengumpulan sampah botol plastik dan memprioritaskan keamanan kondisi kerja dan standar hak asasi manusia, pihaknya membantu mewujudkan visi tentang masa depan yang sirkular dan memberikan dampak positif, satu botol setiap kali.

“Kami berharap ini hanyalah permulaan dari banyak inisiatif berkelanjutan lainnya dalam upaya kami untuk mewujudkan sirkularitas plastik,” jelasnya.

Alumni Perguruan Tinggi Bali Ingatkan Jangan Sampai Bangsa Terpecah karena Politik Identitas

Keberadaan Amandina dan Yayasan Mahija turut menunjang komitmen global Dynapack Asia untuk menggunakan setidaknya 25% resin daur ulang dalam produk kemasan pada tahun 2025.
Inisiatif pengelolaan sampah ini juga selaras dengan komitmen keberlanjutan “This is Forward” yang dicanangkan CCEP.

Pada komitmen tersebut, perusahaan menargetkan 50% bahan plastik yang digunakan perusahaan merupakan rPET di tahun 2025.

Setelah melalui serangkaian proses di Amandina, bahan rPET diolah menjadi botol kemasan minuman baru di fasilitas CCEP Indonesia dan perusahaan FMCG lainnya. Botol rPET telah menjalani serangkaian uji keamanan dan memenuhi regulasi Indonesia serta standar global yang ketat dari The Coca-Cola Company.

J2PS Bali Ajak Jurnalis Peduli dan Bijak Olah Sampah

Pada hari sama, CCEP Indonesia dan Dynapack Asia bersama-sama meluncurkan organisasi nirlaba, Yayasan Mahija Parahita Nusantara (Mahija Foundation).

Yayasan ini akan membantu dalam hal pengadaan bahan baku plastik daur ulang lokal bagi Amandina serta memberikan dukungan penting bagi peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup komunitas pengumpul sampah informal, berupa pekerjaan yang berkesinambungan, bantuan sosial, praktik pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, serta dukungan pendidikan bagi anak-anak para pekerja.

Bersamaan dengan peresmian pabrik PT Amandina Bumi Nusantara, sekaligus juga secara simbolis menyerahkan dukungan berupa 3 unit motor sampah untuk Bank Sampah Kota Metro Lampung, diterima Wali Kota Metro Lampung, Bapak Wahdi Siradjudin

Kemudian 5 truk sampah untuk TPST-3R Desa Adat Seminyak, Bali diterima langsung oleh ketua TPST-3R, I Komang Ruditha Hartawan.

Selain itu, penyerahan 5 unit gerobak sampah untuk pemulung dan 10 unit laptop untuk Sekolah Kami, yang menyediakan pendidikan informal untuk anak-anak pemulung, yang terletak di Bekasi.***

Berita Lainnya

Terkini